Aspirasi Jabar || Jakarta Pusat - Seorang pria berinisial DS (19), warga asal Sumatera Selatan, ditangkap di kamar kos Blok G Pasar Tanah Abang pada Minggu (20/4/2025) dini hari terkait kasus peredaran gelap obat keras. Penangkapan ini dilakukan oleh Tim Unit I Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat setelah mendapat laporan dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan.
Dari penggeledahan di kamar kos DS, petugas menemukan dan menyita barang bukti berupa:
- 3.190 lempeng Tramadol (total 31.900 butir)
- 120 butir Eximer dalam 24 bungkus plastik klip
- 1 unit handphone
- 1 buah buku catatan penjualan
Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra, menjelaskan bahwa DS berperan sebagai agen distributor yang memasok obat keras kepada pengecer. Ia menjual obat tanpa izin dan tidak memiliki keahlian di bidang kefarmasian.
"Pelaku bukan sekadar pengecer, tetapi agen distributor yang memasok kepada penjual-penjual di lapangan. Ini yang membuat peran pelaku cukup signifikan dalam rantai distribusi ilegal ini,” ujar AKBP Roby.
DS mengaku baru tiba di Jakarta tiga bulan lalu dan langsung terlibat dalam peredaran obat keras. Ia mendapatkan Tramadol dan Eximer dari seseorang berinisial DG yang saat ini masih diburu polisi.
Atas perbuatannya, DS dijerat dengan Pasal 435 Jo Pasal 436 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, serta Pasal 55 Ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), dengan ancaman pidana minimal lima tahun dan maksimal dua belas tahun penjara.
Penangkapan DS menunjukkan komitmen polisi dalam memberantas peredaran obat keras di wilayah Jakarta Pusat. Polisi akan terus menyelidiki dan memburu pemasok obat-obatan tersebut untuk memutus rantai peredarannya.
EEditor : Redaksi
