-->
Senin 12 Mei 2025

Notification

×
Senin, 12 Mei 2025

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mantan Timses DG-KU Diduga Dalangi Rencana Demo Kades Morotai

24 Apr 2025 | April 24, 2025 WIB | 968 Views Last Updated 2025-04-24T10:39:38Z



Aspirasi Jabar Morotai-Sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Pulau Morotai yang diberhentikan sementara oleh Pemerintah Daerah karena dugaan penyelewengan anggaran, dikabarkan tengah merancang aksi unjuk rasa, Kamis, 24 April 2025


Namun, yang mengejutkan, aksi ini diduga dikomandoi oleh mantan tim sukses pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut 1, Deny Garuda-Qubais Baba (DG-KU), yang kalah dalam Pilkada lalu.

Informasi yang dihimpun menyebutkan tiga nama yakni Parto Sumtaki, Lukman Noho, dan Samlan Taba sebagai sosok di balik rencana aksi tersebut. Ketiganya diketahui berperan penting dalam barisan pemenangan DG-KU.

Parto Sumtaki, eks juru bicara pasangan DG-KU, disebut sebagai perancang aksi. Lukman Noho, yang juga Sekretaris DPD PAN Morotai, dikabarkan bertugas menghubungi para Kades. Sementara Samlan Taba menyediakan tempat berkumpul di rumahnya di Desa Pandanga, Kecamatan Morotai Selatan.

Pertemuan para Kades dan mantan tim sukses ini sempat berlangsung Rabu malam (23/4) sekitar pukul 22.00 WIT, namun digerebek warga yang merasa curiga dan terganggu. Dalam pertemuan tersebut, terlihat kehadiran beberapa Kades yang sudah diberhentikan sementara, seperti Kades Sangowo Barat Murdi Matage dan Kades Cendana Delvis Tenang.

Beredar pula video yang berdurasi 17 detik di grup WhatsApp "Info Morotai" yang memperlihatkan suasana pertemuan di rumah Samlan Taba.

Saat dikonfirmasi, Parto Sumtaki membantah tudingan tersebut. Ia menyebut pertemuan itu hanya sekadar "bacarita biasa". 

"Tidak ada rencana demo. Kami hanya duduk dan cerita biasa. Isu demo itu mungkin datang dari pihak lain," ujarnya.

Meski begitu, ia tidak menampik bahwa aksi unjuk rasa adalah hak warga negara. "Kalau mau demo, itu hak orang. Tapi kami tidak bicarakan itu. Kalau pun ada yang mau ke provinsi, itu urusan masing-masing," tambahnya.
Ia juga mengaku geram dengan penggerebekan yang dilakukan warga, dan menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran hukum. "Kami bisa lapor polisi karena digerebek tanpa alasan jelas. Kami tidak melakukan pelanggaran," tegasnya.(oje) 
×
Berita Terbaru Update