Aspirasi Jabar || Garut - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Se- Kecamatan Banyuresmi mengikuti Kegiatan Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut. Rabu, 19 Pebruari 2025.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Banyuresmi Apt. Asriasri Dewi Latifah M. Pharm, Sci, Klinis, mengucapkan Apresiasi bagi ketiga Puskesmas antara lain (Puskesmas Bagendit, Puskesmas Sukasenang dan Puskesmas Sukaraja) dan seluruh kader PKK dan Kader Posyandu SE Kecamatan Banyuresmi yang telah bekerjasama dalam rangka menurunkan angka bayi stunting, dari hasil evaluasi di tahun 2024.
"Kegiatan hari ini, banyak sekali materi yang disampaikan, tentang evaluasi ditahun 2024 ataupun program ditahun 2025, selain itu membahas tentang pemeriksaan kesehatan gratis, program terbaru dari Kemenkes, dan penanganan penyakit demam berdarah yang notabene menjadi penyakit 5 tertinggi yang dialami oleh warga Kecamatan Banyuresmi," ungkapnya.
Dalam upaya, meminimalisir bayi stunting, membutuhkan kerjasama yang optimal mungkin dari hulunya dulu yang harus diselesaikan, pertama dari remaja putrinya dimana mencegah supaya remaja putri ini tidak anemia, yang kedua ketika memasuki masa usia nikah diperiksa HB terutama calon pengantin istri, dan ketiga harus rutinitas diperiksa pas waktu hamil, tuturnya.
Lajur Asri menegaskan j Ibu hamil angan sampai terjadi kekurangan energi kronis yang notabene adalah salah satu penyebab dilahirkannya bayi stunting, karena bayi stunting ini paling besar dilahirkan oleh ibu yang kekurangan energi kronis, setelah itu untuk bayi balitanya kita juga harus memberi cakupan giji yang seimbang.
Harapan dari kegiatan lokakarya ini semua Kepala Desa, TP. PKK dan Kader Posyandu lebih cakep, mampu dan mau bergerak menyelesaikan semua target kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Banyuresmi di mana tanpa istilahnya Imbala jasa, mereka masih mau bekerja untuk menyelamatkan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di kecamatan Banyuresmi, pungkasnya.
Jurnalis : (Beni).