Aspirasi Jabar Morotai-Wakil Bupati Pulau Morotai, Rio C. Pawane, menegaskan bahwa tidak ada persiapan khusus untuk apel perdana. Menurutnya, apel ini akan berjalan seperti biasa dan menjadi momentum untuk menyampaikan arahan yang juga merupakan pesan dari Bupati Morotai, Rusli Sibua.
"Untuk kesiapan apel perdana itu sebenarnya tidak ada persiapan yang spesial, tapi biasa-biasa saja. Yang pasti kita mengalir saja," ujar Rio.
Ia menegaskan bahwa semua Aparatur Sipil Negara (ASN) harus hadir dalam apel tersebut karena akan ada pesan-pesan penting yang disampaikan. "Di hari Senin itu, semua ASN harus hadir, karena ada pesan-pesan di situ. Tapi kembali lagi ke ASN-nya sendiri. Kita tahu bahwa ada yang sudah mengundurkan diri dan tidak semua ASN sejalan dengan program RR," tambahnya.
Rio menekankan bahwa pihaknya tidak akan memaksa ASN yang tidak ingin mendukung kepemimpinan mereka. "Kami tidak menuntut mereka harus ikut bersama kami. Nanti kita lihat siapa yang ingin sejalan, itu yang akan kami pakai agar program-program bisa berjalan lancar," jelasnya.
Terkait pergantian pejabat OPD, Rio mengungkapkan bahwa saat ini mereka masih menunggu waktu yang tepat. "Sebelumnya ada aturan enam bulan sebelum dan sesudah pemilihan baru bisa mengganti OPD. Tapi sekarang, Pak Mendagri bilang setelah dilantik, hak sepenuhnya diserahkan ke kepala daerah agar program cepat berjalan," ungkapnya.
Mengenai isu beberapa kepala OPD yang mengajukan pindah, Rio mengatakan bahwa belum ada pembicaraan khusus dengan Bupati Rusli Sibua. Namun, ia memastikan bahwa setiap posisi yang kosong akan segera diisi oleh pejabat yang siap bekerja sama dengan pemerintahannya.
"Kalau mereka tidak mau dengan jabatan itu di kepemimpinan kami, masih banyak orang yang ingin posisi itu dan siap bekerja sama. Untuk sementara, kita akan tunjuk Plt dulu. Kami tidak ingin gonta-ganti pejabat setiap bulan, jadi harus dipikirkan matang-matang agar mereka bisa bertahan lama dan bekerja dengan sinergi," ujarnya.
Rio menegaskan bahwa pihaknya akan fokus menjalankan program-program yang telah dijanjikan, termasuk kebijakan anggaran yang lebih ketat. "Untuk sementara, dana yang ada kita bekukan dulu, kecuali untuk gaji dan tunjangan. Selain itu, kita tahan dulu untuk evaluasi agar program Rusli Rio bisa berjalan tanpa mengganggu pembangunan yang ada," terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa proyek pembangunan yang belum terlalu mendesak akan ditunda, sementara program prioritas akan segera dijalankan. "Walaupun semua belum bisa terlaksana di tahun 2025 ini, setidaknya satu atau dua program bisa mulai berjalan. Salah satu yang menjadi prioritas utama adalah program Rp 2 juta itu, karena itu harus kita genjot di awal agar tidak ada anggapan pembohongan," tegasnya.(oje)
