Aspirasi Jabar || Purwakarta - Viral berita di jagat maya terkait berita tentang adanya dugaan Korupsi Dan Indikasi Program Fiktip Dana Insentif Untuk Ketahanan Pangan Hewani Di desa Karang Mukti yang di rilis pada hari kamis tanggal 09/01/2024,
di berita itu di sebutkan untuk anggaran tambahan dana desa yang di realisasikan untuk ternak puyuh di duga fiktif karena keterangan dari pemdes Desa Karang Mukti yang menyebutkan bahwa untuk anggaran ternak puyuh dan kenyataan di lapangan belum ada perealisasian
Hal ini bisa bisa di buktikan dengan beberapa bukti Poto dan video serta rekaman saat wawancara baik dari sekdes dan kepala desa karang Mukti "Endin Jaenudin SM, serta kelompok tani "Wastim"selaku warga yang mengurus penangkaran burung puyuh.
Salah satu media online di purwakarta pun ada yang sudah merilis/menerbitkan berita mengenai dana insentif yang di realisasikan kepada ternak puyuh dan di muat pemberitaan pada tanggal 6/01/2024, padahal fakta dilapangan ketika awak media mendatangi kandang ternak puyuh,terlihat belum ada realisasi untuk penambahan ternak puyuh.
Tidak sampai disana awak media menanyakan ke pihak DPMD, salah satu staf DPMD kabupaten purwakarta menyampaikan bahwa ketika di konfirmasi pihak sekretaris desa Karang mukti mengatakan "sedang ada penyakit unggas sehingga belum di belanjakan kembali".
Pihak desa pun akhirnya diberikan teguran oleh pihak DPMD, agar memberikan info yang jelas, apabila ketika tidak memberikan informasi yang jelas, nantinya malah akan menjadi blunder buat desa.
"Ada apa sampai sekdes dan kepala desa Karang mukti kompak memberikan informasi palsu ". sehingga adanya kebohongan yang di sampaikan kepada awak media yang datang untuk konfirmasi.
Yadi selaku awak media yang mengecek ke lapangan angkat bicara "Kita pokus di ternak puyuhnya dulu ya, sebab di situ banyak sekali kejanggalan, salah satunya yaitu statmen dari sekdes yang di saat kita tanya mengenai RAB dirinya menyebutkan kalau semuanya sudah di realisasikan namun pas kita ke lapangan tida ada satupun burung puyuh yang ada di kandangnya, pak Wastim selaku yang mengurusnya juga mengakui bahwa dari bulan-bulan ke belakang juga sudah tidak ada"
"nah sebelumnya juga sekdes menyebutkan kalau sebelumnya ada sisa 700 ekor burung puyuh dari anggaran dana desa 2024, tapi mana ?,di kandang tidak ada satupun, kita ada bukti video dan rekaman nya terkait statmen sekdes dan pak Wastim dan istrinya di kandang langsung, bahkan yang katanya beli bowler juga itu mah yang lama" sambil tersenyum
"yang aneh saya, kenapa setelah saya naikan pemberitaan, ternak puyuh itu baru di realisasikan, apakah kalau kita tidak mempertanyakan, program itu tidak akan di realisasikan ?, dan walupun sekarang sudah di realisasikan, berarti statemen dari Sekdes dan Kades Sebelumnya adalah bohong kepada awak media karena disebutkan sudah di realisasikan !,"
"kita enggak asal naik pemberitaan, sebelumnya kita datang ke desa mempertanyakan, terus kita ke lapangan untuk mengecek langsung dan apapun yang kita temukan di lapangan kita akan mempertanyakan kembali ke pihak desa karena di situ ada hak jawab, jadi enggak ngasal", pungkas Yadi
kita akan terus lanjutkan dan kita tembuskan ke pihak terkait seperti Inspektorat dan aparat penegak hukum salah satunya Tipikor.
( Yn)