Aspirasi Jabar Morotai, || Maluku Utara -- Penyediaan makanan pasien di Intalasi Gizi RSUD Ir Soekarno Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mengalami kehabisan stok.
Padahal Instalasi gizi adalah unit yang mengelola pelayanan gizi rawat inap, penyelenggaraan makan pasien jangan sampai kehabisan stok.
Informasi dihimpun media ini, Jumat (20/12) mulai hari ini pasien rawat Inap di RSUD Ir soekarno tidak lagi mendapatkan makanan gizi.
Pasalnya karena kehabisan stok bahan makanan sehingga aktifitas gizi tak dapat lagi menyajikan makan, mulai dari ruang IGD, Interna, Bedah, Isolasi, ICU, Nicu dan ruang Anak.
Direktur RSUD Ir Soekarno, dr Intan Imelda Englibert Tan, mengakui bahwa stok makan minum di intalasi gizi mulai hari ini sampai besok mengalami kekosongan.
"Iya benar, bawa stok makanan di rumah sakit ini menipis, kemarin saya sudah melaporkan ke pimpinan terkait ini. Saya juga sudah sampaikan SPM makanan minum ke (BPKAD) tapi sampe sekarang belum ada realisasi dan sampe sore ini tidak ada," kata Intan saat ditemui awak media di RSUD.
Terkait hal ini. Intan mengaku sudah sampaikan ke Pj Bupati sehingga bisa secepatnya memproses SPM yang sudah di ajukan sejak lalu.
"Dan pak Bupati sudah perintahkan ibu Kaban Keuangan untuk memproses, tapi sampai hari ini saya cek belum ada sama sekali progresnya. Yang kami takutkan besok sudah libur dan pasti tidak ada proses cair," terangnya.
Karena RSUD sudah tidak punya anggaran, Lanjut Intan maka untuk belanja bahan makanan sampai sekarang pun tidak bisa.
"SPM itu sudah masuk dari bulan kemarin (November 2024) sampe sekarang belum realisasi. Saya sudah sampaikan ke buk Kaban Keuangan tapi beliau sudah blokir (WhatsApp) jadi memang saya tidak bisa komunikasi, jadi saya lansung ke Pj Bupati," akunya.
"Saya juga sudah masukkan PAD tahun 2024 RSUD Ir Soekarano, saya stor PAD sebesar Rp 1,5 miliar. Harapan saya 1,5 miliar ini bisa mengakomodir SPM yang sudah kami masukan sebanyak Rp 1,6 miliar dan ini termasuk makan minum pasien," bebernya.
Sementara itu, Asisten 1 Setda Pemda Morotai, Muchlis Baay, bahwa persoalan ini Pemda dalam hal ini Dinas Keuangan harus menanggapi cepat.
"Ini harus cepat diatasi karena stok makanan sudah menipis, kami sudah berkoordinasi dengan pak Bupati agar ditangani, pak Bupati suruh minta buat SPM permintaan," katanya.
"Makanya permintaan SPM yang harus diantisipasi, misalnya stok 1 bulan, maka pertengahan bulan harus sudah bikin permintaan supaya stok ada terus, dan pak Bupati sudah perintah kadis keuangan," pungkasnya.(oje)