Aspirasi Jabar || MOROTAI -- Aliansi Pro Demokrasi di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mendesak KPU dan Bawaslu Provinsi Maluku Utara agar mengusut tuntas paslon tertentu yang membuat.
Aksi unjuk rasa digelar di kantor KPU dan Bawaslu morotai, mahasiswa menyentil salah satu paslon Cagub Cawagub lantaran banyak indikasi dugaan kecurangan jelang pencoblosan yang bertentangan dengan pertauran PKPU yang berlaku.
Koordinator Aliansi Pro Demokrasi, Aril Baba,meminta dengan tegas KPU dengan Bawaslu Provinsi agar benar-benar menjalankan tugas dan fungsi yang netral.
"Kami meminta agar mengusut tuntas kasus cawe-cawe yang dilakukan oleh paslon Gubernur nomor 4 yang kemudian melahirkan hiruk-pikuk atau konflik di Maluku Utara," koar Aril.
Ia bilang, Aliansi Pro Demokrasi tidak mau jika sekelompok orang atau paslon tertentu semena-mena mengutak-atik jalannya Pemilukada di Maluku Utara.
"Dengan keinginan berkuasa dia malah menabrak rambu-rambu demokrasi. Ini yang kami sesali dan kami minta kepada kedua lembaga untuk mengusut tuntas calon tersebut, yang melalukan peran ini sehingga Pilkada Gubernur Malut tidak kondusif karena ula paslon nomor urut 4," cetusnya.
Selain itu, paslon nomor urut 4 juga terindikasi melakukan politik uang. Ini merupakan pelanggaran berat yang harus ditindaklanjut oleh Bawaslu Provinsi.
"Kami mendapat laporan masyarakat serta beberapa bukti yang sempat viral terkait politik uang yang dilakukan paslon nomor urut 4. Hal ini mencederai nilai-nilai demokrasi yang kita junjung," tegas Aril.
Oleh sebab itu, aksi hari ini adalah bentuk memberikan pesan moral ke KPU dan Bawaslu Provinsi di ikuti dengan jajaranya di 10 Kabupaten Kota.
"Kami Pro Demokrasi tidak mau tertinggal dalam gerakan serentak oleh 9 kabupaten kota lainya, kami menginginkan maluku Utara damai, tidak untuk orang tertentu mengutak-atik maluku utara," pungkasnya.(oje)