Aspirasi Jabar || Garut - Seorang Linguist Pemerhati Bahasa, Febbie A. Zam Zami, M. Hum yang merupakan memaparkan analisisnya terkait kemenangan pasangan SANTRI, bertempat di Bumi Upi, Rabu 27 November 2024.
"Berdasarkan hasil akhir Quick Count yang dirilis oleh Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia pada 27 November Pukul 19.00 WIB, menunjukkan bahwa pasangan Abdusy Syakur Amin dan Putri Karlina (SANTRI) unggul cukup signifikan dengan raihan 65,32%. Sedangkan berdasarkan hasil akhir Real Count Tim Data Paslon 02 menunjukkan angka 66,25%, tidak jauh berbeda dengan data Lembaga Survey IPI dalam Pilkada Garut 2024." ungkapnya.
Menurutnya, Abdusy Syakur Amin dan Putri Karlina, membawa rekam jejak (modalitas sosial) yang solid dan relevan dalam kampanye mereka. Ini merupakan aspek penting mengingat bentuk dan pola komunikasi yang dibangun oleh keduanya berhasil ter-delivery dengan baik kepada masyarakat Garut.
Syakur Amin dikenal sebagai figur religius dengan latar belakang kuat di dunia pendidikan, sekaligus memiliki fokus pada perbaikan infrastruktur dan pelayanan masyarakat.
Sedangkan Putri Karlina, seorang dokter gigi dan pengusaha muda, mengusung pendekatan inklusif serta berorientasi pada pengembangan kesejahteraan berbasis komunitas.
Visi mereka, "Garut Hebat dan Berkelanjutan," mencerminkan komitmen terhadap kolaborasi lintas generasi, penguatan jaringan sosial, dan perhatian terhadap kelompok rentan.
Strategi yang relevan untuk membangun kepercayaan masyarakat tanpa bergantung pada praktik politik transaksional seperti money politics.
Febbie berpendapat, dengan pola komunikasi politik dan strategi yang diterapkan pasangan Syakur Amin dan Putri Karlina, Kabupaten Garut diprediksi dapat mengalami sejumlah perubahan positif antra lain pertama penguatan partisipasi komunitas
jaringan sosial berbasis pesantren, UMKM, dan komunitas lokal akan memfasilitasi kolaborasi dalam pembangunan, meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap kebijakan daerah.
Kedua, pemerintahan inklusif dan responsif, fokus pada keberagaman dan keterwakilan sosial akan mendorong kebijakan yang lebih adil, terutama untuk kelompok rentan seperti petani kecil, perempuan, dan pekerja informal.
ketiga, peningkatan infrastruktur berkelanjutan dengan visi pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat, infrastruktur di Garut, seperti jalan dan fasilitas kesehatan, dapat lebih terarah dan efisien.
Kempat peningkatan kepercayaan publik, pemerintahan yang mengedepankan transparansi dan integritas tanpa politik uang akan memperkuat legitimasi, meningkatkan partisipasi politik, dan menurunkan tingkat apatisme masyarakat.
Kelima Peningkatan ekonomi lokal, kolaborasi dengan pelaku UMKM serta dukungan kebijakan untuk stektor pertanian dan pariwisata dapat memperkuat ekonomi berbasis komunitas.
Secara keseluruhan, fokus pada modal sosial yang kuat ini dapat mendorong Garut menuju pemerintahan yang lebih progresif, partisipatif, dan berdaya saing tinggi.
Robert Putnam (1993, 2000) mempopulerkan teori modal sosial dalam konteks politik dan pembangunan komunitas. Dalam bukunya "Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community",
Putnam mendefinisikan modal sosial sebagai "Jaringan sosial, norma timbal balik, dan kepercayaan yang memfasilitasi koordinasi dan kerja sama untuk keuntungan bersama.”
Teori modal sosial ini menggambarkan bagaimana jaringan sosial, kepercayaan, dan norma kolektif dapat memengaruhi perilaku individu dan kelompok dalam mencapai tujuan bersama.
Teori ini dirasa berhasil direalisasikan di Kabupaten Garut melalui pola komunikasi dan strategi yang dilakukan pasangan Syakur Amin dan Putri Karlina (SANTRI) pada Pilkada Kabupaten Garut tahun 2024. Pungkasnya.
Jurnalis : (Beni).