Aspirasi Jabar Morotai – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, melaksanakan kunjungan kerja di Pulau Morotai pada Jumat, 22 November 2024. Kedatangan beliau bersama rombongan disambut di Bandara Pitu Morotai dengan oleh sejumlah pejabat TNI dan pemerintah daerah.
Menggunakan pesawat Falcon 01 (TNI AU), rombongan Menteri Pertahanan tiba sekitar pukul 09.52 WIT. Turut mendampingi dalam kunjungan ini, antara lain Kasum TNI Letjen TNI Richard Tampubolon, Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi Revita, Pangkogabwilhan III Letjen TNI Bambang Trisno Hadi, dan sejumlah pejabat tinggi TNI dari tiga matra.
Hadir menyambut di Bandara Pitu Morotai, Pangdam XV/Pattimura Mayjend TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Enoh Solehudin, Danlanud Leo Wattimena Kolonel Pnb Sukarno, Dandim 1514/Morotai Letkol Arh Masykur Akmal, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pulau Morotai.
Dalam kunjungan ini, Menhan menghadiri sejumlah agenda penting, termasuk menerima paparan strategis dari masing-masing matra TNI mengenai pengembangan infrastruktur militer dan potensi Pulau Morotai. Selain itu, Menhan melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Baiturrahman dan ikut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Kodim 1514/Morotai.
Pada acara peringatan HUT Kodim, Menhan turut melakukan prosesi pemotongan tumpeng bersama Dandim 1514/Morotai, Letkol Arh Masykur Akmal. Menhan juga berkesempatan meninjau landasan Bandara Pitu dan memberikan catatan strategis mengenai pengelolaan aset militer di kawasan tersebut.
Pangdam XV/Pattimura Mayjend TNI Putranto Gatot Sri Handoyo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Pertahanan di Pulau Morotai.
“Pulau Morotai memiliki potensi besar dalam tiga sektor utama pariwisata, perikanan, dan pertanian. Potensi ini dapat mendukung program Food Estate sebagai langkah strategis meningkatkan ketahanan pangan nasional. Selain itu, posisi Morotai yang strategis memungkinkan pengembangannya sebagai pangkalan militer di Indonesia Timur, didukung oleh infrastruktur Lanud dan dermaga yang memadai,” ujar Pangdam.
Pangdam juga menyoroti pentingnya menjadikan Pulau Morotai sebagai pusat latihan militer gabungan, mengingat sejarahnya sebagai lokasi penting selama Perang Dunia II.
Dikesempatan yang sama Menteri Pertahanan RI Dalam arahannya, menyoroti pentingnya evaluasi infrastruktur yang ada, seperti runway di Bandara Pitu dan dermaga TNI AL, untuk mendukung operasional militer.
“Runway di Bandara Pitu perlu dievaluasi dari segi spesifikasi teknis untuk memastikan kelayakannya dalam operasi militer maupun sipil. Jika diperlukan, pembangunan runway terpisah untuk penerbangan sipil harus menjadi prioritas agar operasi TNI AU tidak terganggu,” jelas Menhan.
Beliau juga menekankan pentingnya pengelolaan dermaga TNI AL sebagai aset milik negara. “Dermaga harus memenuhi kebutuhan operasional kapal besar dengan fasilitas pendukung yang memadai. Jika tidak cukup, pembangunan dermaga baru yang sepenuhnya dikelola TNI AL harus segera dipertimbangkan,” tambahnya.
Selain itu, Menhan mendorong pengelolaan lahan secara terencana untuk mendukung ketahanan pangan. Hal ini melibatkan pemetaan potensi lahan dan penanaman komoditas unggulan yang sesuai dengan karakteristik wilayah.
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, Menteri Pertahanan dan rombongan bertolak kembali ke Jakarta melalui Bandara Pitu Morotai pada pukul 15.01 WIT menggunakan pesawat Falcon 01 TNI AU.(oje)