Aspirasi Jabar|| Morotai, MalukuUtara -Pembatasan pembelian ikan tuna yang diduga dilakukan oleh PT Harta Samudra, salah satu perusahan yang melakukan pembelian ikan tuna di Morotai ternyata mengancam kehidupan para nelayan di Morotai. Pasalnya, kehidupan nelayan adalah mencari nafkah di laut dengan mencari ikan tuna untuk dijual ke perusahan serta menghidupi keluarga. Hanya saja, Harta Samudra menghentikan pembelian dengan alasan daya tampung Ikan Tuna di perusahan terbatas.
Berdasarkan data yang dikantongi media ini, pembatasan pembelian ikan tuna itu disampaikan oleh para suplayer lalu suplayer menyampaikan ke para nelayan.
Muliyanto Matage, seorang nelayan asal Desa Sangowo Barat, Kecamatan Morotai Timur, mengungkapkan bahwa dalam beberapa Minggu terakhir ini, pihaknya tidak bisa menjual ikan ke PT Harta samudera karena ada pembatasan pembelian."informasinya dari PT Harta Samudra batasi beli ikan tuna, itu yang suplayer sampaikan ke kami, ini mengancam kehidupan para nelayan dari sisi penghasilan maupun menghidupi keluarga."cetusnya
Dirinya mengungkapkan, sejauh ini puluhan ekor ikan yang sudah di tangkap tidak bisa dijual ke harta samudera bahkan ikan membusuk karena kekurangan es."Torang so rugi karena dapat ikan tapi tidak dibeli, akibatnya ikan membusuk, juga rugi BBM." Ungkapnya
"Sektor perikanan adalah tulang punggung ekonomi masyarakat di sini. Jika kami tidak bisa melaut, kami tidak punya sumber penghasilan lain. Kami berharap ada solusi dari Pemerintah Daerah,"pinta Mulyanto
Busuknya hasil tangkapan ikan tuna, maka, harta samudera sebagai salah satu pembeli ikan tuna di Morotai harus bertanggungjawab"Yang kita tahu, kita nelayan itu tugasnya melaut, PT.Harta samudera harus bertanggungjawab untuk membeli karena PT.Harta Samudera itu satu-satunya investor tunggal pembeli ikan di Morotai," cetusnya.
Jika masalah ini tidak disikapi maka para nelayan akan melakukan demo ke kantor pemerintah maupun membuat sikap ke kementerian kelautan dan perikanan.(Oje)