Praktisi Poltekesos Bandung Survei Anak Disabilitas, Keluarga Berharap Ada Pemberdayaan -->

Praktisi Poltekesos Bandung Survei Anak Disabilitas, Keluarga Berharap Ada Pemberdayaan

30 Jun 2024, Juni 30, 2024
Pasang iklan

Aspitasijabar || Garut, Ketua praktisi Poltekesos Bandung Dr.Uke Hani Rasalwati, M.Si., didampingi bersama Drs. Aam Muharam, M.Si., Astrid Cynthia Priesteta, Sp.P.SM., Kabid Rehabsos Drs. Dadang Bunyamin, dan pendamping PKH Ali Muhammad Malki, S.PdI., melaksanakan survei lapangan Bertempat di Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Jum'at, 28 Juni 2024.

"Diketahui bersama data anak Disabilitas yang telah masuk sesuai BNBA, anak usia (3 Bulan - 18 Tahun) untuk sementara baru  berjumlah 38 orang dari 5 Desa untuk di Wilayah Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut"

Menurut Dr. Uke Hani Rasalwati, M.Si., menjelaskan dari salah satu keluarga yang memiliki anak disabilitas, kami melihat mereka ternyata tidak sekolah dan juga ada yang putus sekolah, mereka selalu ada di rumah, sehingga hanya interaksi dengan keluarga, dan sementara dengan lingkungan sangat terbatas, ucapanya.

Diharapkan sebaiknya bagi orang tua anaknya untuk bisa disekolahkan, karena jika anak sekolah aktivitasnya bisa terpantau oleh sekolah, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa berkembang, ujarnya.

Lanjut Dr Nuke, penelitian ini, lebih mendalami kepada keluarga pada faktor-faktor yang menyebabkan lebih kepada situasi keluarga yang dialami, sehingga kedepannya ada strategi bagaimana cara untuk mengatasi masalahnya.

Kami sebagai peneliti mungkin tidak  langsung memberikan solusinya, tetapi nantinya akan disampai kepada Dinas sosial dalam bidang hal pemberdayaannya, dan selanjutnya Insyallah nanti di Bulan Juli - Agustus 2024 akan ada tidak lanjut, tuturnya.

"Mendengarkan dari orang tua, bahwa ternyata dari beberapa keluarga yang kami datangi keluarga memiliki kekuatan yang besar, dan sabar, mereka juga tidak tidak terlalu tergantung kepada orang lain, tetapi mereka membutuhkan bantuan pemerintah dan stek holder," ungkapnya.

Ke depan hasil dari penelitian ini kami akan melihat pola-pola mereka yang dialami, kami akan hubungkan nanti dengan Dinas Sosial, sehingga mungkin ada program-program yang difokuskan kepada anaknya, dan juga kepada keluarganya.

Langkah pertama mungkin akan membuat forum khusus atau paguyuban diantara mereka, sehingga mereka tidak merasa sendiri, dan juga memberikan penguatan-penguatan terhadap keluarga yang memiliki anak Disabilitas.

Selain itu juga ada beberapa persoalan yang dihadapi oleh keluarga yaitu terkait biaya transfortasi kesekolah, dan juga keluarga yang akan mengantar ke sekolah, yang ibunya telah meninggal dunia, tandasnya.

Ditempat yang sama salah satu keluarga Bapak Nana ayah dari Lina, mengucapakan terimakasih atas kunjungan bapak dan ibu yang sudah bersilaturahmi kepada anaknya, yang seperti adanya.


Adapun harapan kepada ibu bapak dan pemerintah, saya ingin memiliki hewan domba untuk bisa berternak dan dikembangkan untuk biaya bekal hidup anak saya yang kondisinya tidak bisa apa-apa. Pungkasnya 

Jurnalis : (Beni)

TerPopuler