Morotai,Maluku Utara - Masyarakat Maluku yang berdomisili di Kabupaten Pulau Morotai menggelar tradisi makan "patita" atau makan bersama yang menunjukkan kerukunan antar warga Ambon yang memeluk agama Islam dan Kristen.
"Tradisi ini tetap kami pertahankan di sini dan adalah bagian dari peringatan hari Pattimura," kata Petrus Alake selaku Ketua Kerukunan Persaudaraan Maluku (KMP) pulau morotai, Sabtu 25/5/2024
Tradisi dari tanah nenek moyang tetap dipertahankan di Morotai. Hal ini untuk menjaga kerukunan dan keakrabran di antara warga Ambon yang bermukim di Pulau morotai.
Setiap keluarga harus membawa makanan khas Maluku, seperti ketupat santan, sayur urab dan papeda, yang dikumpulkan dalam satu tempat. "Nanti seluruh makanan itu disantap bersama-sama tanpa melihat latar belakang agama ataupun jabatan, semuanya bersatu sebagai keluarga besar," ucapnya.
Saat ini masyarakat Maluku yang berada di Pulau morotai ada kira-kira sebanyak 3.500 jiwa. "Mereka tersebar di seluruh 88 desa Sebagai paguyuban yang cukup besar jumlahnya berusaha selalu menjaga kerukunan dan membantu pembangunan di daerah ini," ucapnya.
Sebelum melakukan makan bersama, sejumlah tokoh agama baik Muslim maupun Kristen membacakan doa bergantian dengan harapan tercipta kedamaian bagi masyarakat Maluku di manapun berada. Setelah makan bersama kita laksnaakan hiburan lagu Maluku. (Oje)