Aspirasi Jabar || Morotai, Maluku Utara - Pemilihan Umum (Pemilu) untuk pemilihan DPRD hingga Presiden Di Desa Cio Maleleo Kecamatan Morotai Jaya (Morja) yang tinggal beberapa jam lagi terancam gagal.
Pasalnya, sejumlah anggota KPPS mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penyelenggara pemilu di tingkat Desa. Ini karena salah satu aparat desa mengancam akan pemukulan terhadap anggota KPPS itu.
Berdasarkan data yang dikantongi media ini, dari sejumlah anggota KPPS yang mengundurkan diri adalah Vance.
Menurut keterangannya, bahwa pihaknya terpaksa mengundurkan diri dari anggota KPPS lantaran terdapat ancaman dari salah satu kaur desa yakni Yulianus Kondihi.
Yulianus diduga kuat melakukan intimidasi dalam bentuk hinaan ke anggota KPPS pada anggota KPPS membagikan undangan pencoblosan ke warga Desa Cio Maloleo.
Bahkan, dirinya menuduh seluruh anggota KPPS bodoh dan gila dengan uang. Selain itu, Yulianus juga mengancam akan memukul menggukanan kursi kepada anggota KPPS. Atas tindakan ancaman itu, para anggota KPPS tidak terima sehingga terpaksa mengancam akan menundurkan diri.
Atas kejadian itu, Ketua KPPS Desa Cio Meloleo mengambil langkah cepat dengan melaporkan aparat desa itu ke Ketua PPK Morotai Selatan Barat untuk bisa ditindaklanjuti.
Dikabarkan, pihak Polres Morotai juga telah turun menangani masalah tersebut dengan meminta agar proses pemilunya tetap dijalankan sesuai jadwal.
Terkait itu, Ketua Bawaslu Morotai Ramla Molle juga mengaku telah mendengar masalah tersebut. Ia menegaskan bahwa siapa saya yang menghalangi hajatan negara maka dipastikan akan berurusan dengan hukum.
"KPPS itu sebelum bekerja kan sudah disumpah, jadi mereka harus melaksanaka tugasnya, selain itu jika ada oknum aparat desa yang membuat masalah maka akan dipidanakan."tegasnya (Oje)