Aspirasi Jabar||Jakarta-Organisasi Jaringan Pemberdayaan Politik dan Lingkungan Hidup (Gardapoli) menilai caleg maupun parpol tidak menganggarkan biaya pencopotan APK. Hal ini membuat alat peraga kampanye (APK) masih tampak meskipun sudah memasuki masa tenang.
Hal ini dikritisi Direktur Eksekutif Gardapoli Sitti Rakhman yang menyebut caleg maupun parpol mengandalkan pihak lain mencopot APK. Paling utama adalah petugas Satpol PP yang membersihkan APK tersebut setelah kampanye usai.
"Caleg atau parpol selalu ada anggaran untuk memasang APK. Namun mereka lupa tidak menganggarkan untuk penurunannya,” kata Sitti yang juga Anggota Bawaslu DKI Jakarta periode 2018-2023, Ahad (11/2/2024).
“Seharusnya mereka yang memasang, mereka juga harus menurunkan. Setiap pemilu selalu begini,” ucapnya.
Terkait banyaknya APK yang sudah tidak terpakai, Sitti menyoroti hal itu berpotensi menjadi timbunan sampah. Selain itu, mayoritas APK terbuat dari bahan plastik yang dapat mengganggu lingkungan.
“Kalau sudah tidak terpakai akan jadi sampah. Seharusnya dipikirkan pengelolaannya, apakah mau didaur ulang atau seperti apa,” tutup Sitti. (Red)