Aspirasijabar || Bandung - Satu dari orang tua Murid penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMK Mutia Harapan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Yang dicairkan pada 3 Desember 2023 , keluhkan adanya pemotongan sebesar 30℅ oleh pihak Sekolah. Bahkan sisa dari jumlah bantuan yang diterima anaknya di masukan biaya SPP Sekolah yang belum saatnya di bayar. Seharusnya pihak Sekolah lebih bijak dan mengerti akan kebutuhan anak penerima bantuan bukan di habiskan masuk ke Biaya Sekolah semua. Selasa(16/1/2024)
"Menurut BY uang yang diterima anaknya sebesar 500 Ribu. Dipotong 200.000 katanya untuk pembangunan Mesjid Sekolah. Sisa yang 300 dimasukan biaya SPP bulan depan yang belum waktunya di bayar.
"Kami tidak pernah punya tunggakan, selalu membayar setiap bulannya kalau di potong seperti itu kami sangat kecewa dan jadi tandanya walau bantuan PIP tersebut dari Aspirasi dewan. Seharusnya pihak Sekolah lebih bijak bukan memanfaatkan situasi, itu hak anak untuk keperluan diluar tanggung jawab orang tua, kata By
Saat mau dimintai keterangan pihak kepala Sekolah belum memberikan jawaban, bahkan kami sampai 2 kali bolak balik datang kesekolah tidak pernah berjumpa. Aneh nya ketika di tanyakan melalui Watshap oleh rekan kami kepada Kepala Sekolah memberi jawaban" Jarang Pegang Handphone ( jarang buka Hp)".
Pihak terkait di Dinas Pendidikan harus turun tangan kesekolah tersebut jangan terkesan lepas dari pengawasan hingga memudahkan oknum memanfaatkan situasi. Sampai berita ini kami muat belum mendapatkan jawaban secara gamblang terkait adanya pemotongan PIP di SMK Mutia Harapan secara rinci dari pihak Sekolah. Ada dugaan kurang lebih dari 150 Siwa yang mendapatkan bantuan PIP Aspirasi Dewan di potong pihak sekolah.