-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dr.KH.Ahmad Ginanjar:Halaqoh Fiqih Peradaban Jilid II,Bertujuan Menjaring Pendapat Para Kiyai di Daerah

22 Des 2023 | Desember 22, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-22T23:08:59Z


Aspirasi jabar || - Tasikmalaya - Pelaksanaan Halaqoh Fiqih Peradaban Jilid II, digelar di Pondok Pesantren Al Munawar Jarnauziyah Pasir Bokor Kota Tasikmalaya jumat (22/12023).

Disela sela kegiatan acara tersebut Wakil Sekertaris Jendral PBNU Dr.KH.Ahmad Ginanjar Sya,ban,M.hum mengatakan acara ini yakni  digagas oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini terselenggara berkat adanya kerjasama dengan Kementrian Agama,"katanya

Lebih lanjut KH.Ginanjar berujar kegiatan ini salah satu kegiatan PBNU yang bekerjasama dengan kementrian Agama termasuk tujuanya bagimana menjaring respon para kiyai di daerah terkait permasalahan umat manusia berkaitan dengan peradaban dan perdamaian yang kini diperlukan," ujar KH. Ginanjar. 

Kemudian dia mengatakan, pendapat cerminan kiyai di daerah ini bisa terserap oleh PBNU yang akan direkomendasikan kepada dunia Islam. 

"Kemudian nanti akan ada mukhtamar ulama dunia Islam untuk membicarakan peradaban, Makanya pandangan lokal diinfentarisir oleh pusat lalu didiskusikan kembali dengan Ulama Internasional,"terangnya

"Untuk merumuskan tentang fiqih dalam realita kehidupan dan bagimana kontribusi agama terhadap manusia dan perdamaian," 

Sementara itu, KH. Tata Moch Tasdiq SH. 
Wakil Ketua Robithoh Maahid Islamiyah (RMI) PWNU Jabar menyampaikan, untuk di Provinsi Jawa Barat ada Tiga Puluh (30) lokasi salah satunya Ponpes Al Munawwar Jarnauziyah Pasir Bokor Kota Tasikmalaya. 

Lalu, PWNU Jabar tidak asal memilih Pesantren karena harus sesuai dengan standar, baik dari ruangan dan tata kelola. 

"Acara ini memerlukan tempat yang refresentatif karena mengundang dari berbagai pesantren yang lainya sehingga dipilihlah Pesantren ini untuk menjadi tuan rumah," kata dia.

Lalu di Jawa Barat ini terfokus pada apa yang dibahas tentang peradaban Islam Nusantara, karena sangat urgent untuk difahami masyarakat. 

"Holaqoh ini hal yang baru, biasanya Holaqoh fiqih biasa namun ini frekwensinya yang luar biasa untuk bisa dijadikan acuan tingkat internasional," ucapnya

Dia pun berharap, setelah memahami Halaqoh ini, bisa menjadi motivasi untuk membangun karakter di wilayah masing masing. Sehingga masyarakat faham apa yang selama ini tidak dimengerti. 

"Sehingga pesantren yang mengikuti acara ini bisa memberikan substansi yang jelas dan tidak gagal faham kembali," tuturnya.

Di tempat yang sama, Pimpinan Ponpes Al-Munawwar Jarnauziyah Pasir Bokor Kota Tasikmalaya, DR. KH. Pepep Puad Muslim., M.SI mengaku sangat bersyukur dengan kepercayaan yang diberikan PBNU untuk bisa mengadakan acara tersebut.

"Artinya kita bisa menyampaikan untuk bisa direkomendasikan hal yang harus kami ungkapan yang selama ini terpendam," ungkapnya

Salah satunya, adalah karya Ulama terdahulu harus bisa melanjutkan perjuangan ulama Salaf terdahulu, diharapkan Ulama sekarang bisa memoermudah lebih simpel menciptakan ide yang bisa dimasukan untuk bisa dipermudah. 

Dr.KH.Pepep menambahkan kalau dulu membaca kitab tahunan namun sekarang bisa dipercepat untuk membacanya, bisa menerjemahkan menyesderhanakan bahasa Ulama yang bisa ditangkap oleh masyarakat kita,"pungkasnya

(Jurnalis MM)
×
Berita Terbaru Update