Aspirasi Jabar || Sidoarjo - RSUD Sidoarjo sudah menjadi rumah sakit kelas A. Pemerintah pusat telah mengeluarkan izin perubahan kelas B menjadi A bagi RSUD Sidoarjo. Pagi ini, izin itu diterima Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor dari Dirjen Yankes Kemenkes RI Azhar Jaya. Senin,(13/10/2023).
Penyerahan dilakukan dalam acara Pengukuhan RSUD Sidoarjo menjadi rumah sakit kelas A di Bale Bumi Mojopahit Gedung Dialisis RSUD Sidoarjo. Dengan predikat kelas A tersebut pelayanan kesehatan RSUD Sidoarjo sudah sejajar dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor bangga RSUD Sidoarjo dapat berubah menjadi rumah sakit kelas A. Perubahan tersebut seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Semakin banyak layanan unggulan bagi pasien. Termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan alat kedokteran yang lebih lengkap.
"Semoga dengan perubahan RSUD Sidoarjo dari kelas B menjadi kelas A ini menjadi tonggak awal pelayanan kesehatan di Sidoarjo bukan hanya dari kuantitas tapi kualitas yang juga diperhatikan," ucapnya.
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan RSUD Sidoarjo menjadi satu kebanggaan bersama. Tidak hanya bagi pemerintah Kabupaten Sidoarjo namun juga warga Sidoarjo.
Pasalnya menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Timur bahkan di Indonesia yang memiliki rumah sakit kelas A. Saat ini beberapa rumah sakit kelas A di Jawa Timur masih di miliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Di antaranya RSUD dr. Soetomo Surabaya dan RSUD dr. Saiful Anwar Malang serta RSPAL dr. Ramelan Surabaya milik TNI AL.
"Ini menjadi kebanggaan bagi kita semua, kita juga berencana membentuk holding rumah sakit, rencana itu sudah kita ajukan dan masih proses, dan ini mungkin juga menjadi yang pertama bagi kabupaten yang menerapkan sistem holding pada rumah sakitnya, nantinya seluruh rumah sakit yang kita miliki menjadi satu manajemen sehingga quality control, quality assurance dan lain sebagainya menjadi satu," ujarnya.
Dirjen Pelayanan Kesehatan/Yankes Kemenkes RI dr. Azhar Jaya mengatakan berubah menjadi rumah sakit tipe A tidaklah mudah. Banyak penilaian yang dilakukan lembaganya. Mulai dari SDM nya, peralatannya sampai manajemennya. "Menjadi rumah sakit tipe A itu tidak mudah, semua harus kami nilai karena kami harus pastikan bahwa rumah sakit ini bisa menjadi rujukan tertinggi di Indonesia rumah sakit tipe A," ucapnya.
Dokter. Azhar Jaya mengapresiasi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor yang telah meningkatkan kelas RSUD dari B naik ke A. Ia juga mengatakan saat ini ruang lingkup pelayanan kesehatan RSUD Sidoarjo sudah tingkat nasional. Pasalnya dengan menjadi rumah sakit kelas A, RSUD Sidoarjo sudah berkontribusi nyata terhadap pengembangan pelayanan kesehatan di Indonesia.
"Jadi rumah sakit ini nanti didesain bukan hanya untuk masyarakat Sidoarjo atau Surabaya raya namun juga harus menerima rujukan dari provinsi lain," ujarnya.
Dirjen Yankes Kemenkes RI dr. Azhar Jaya berharap pencapaian ini bukan hanya slogan saja. Namun diikuti dengan perbaikan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan.
"Kami akan memberikan perhatian lebih kepada rumah sakit tipe A karena kami berharap kalau di Dr. Soetomo ada, RSUD Sidoarjo ada dan Malang ada, yang rujukan dari NTT, Bali berhenti sampai di Jawa Timur, tidak perlu ke Jakarta atau ke barat lagi, dan tentu saja peralatannya harus lebih dikembangkan dan kami akan memberikan atensi itu," ucapnya.
Plt. Direktur RSUD Sidoarjo dokter Syamsu Rahmadi mengatakan perjalanan RSUD Sidoarjo menuju kelas A dimulai sejak awal tahun 2022 lalu. Januari tahun lalu dimulai menyusun tim percepatan pengajuan kelas A.
Berlanjut penyusunan program kerja tim pendampingan. Setelah itu pelatihan persiapan menuju kelas A dan pravisitasi pertama dibulan Juli 2022. Kemudian dilanjutkan Rakor progres persiapan kenaikan kelas A sekaligus pravisitasi kedua oleh Kemenkes pada bulan Januari, Maret dan Mei tahun 2023.
Pada September 2023, visitasi kenaikan kelas A RSUD Sidoarjo dilakukan. "September kemarin kita di visitasi dan ending nya acara hari ini," ucapnya.
Untuk diketahui saat ini RSUD Sidoarjo memiliki layanan unggulan. Antara lain MRI 3 Tesla, layanan intervensi jantung, ESWL (pemecah batu ginjal dari luar tubuh), CT Scan, Brakhiterapi, Radioterapi (instalasi layanan kanker terpadu), Kemoterapi serta Home care dan Dialisis.
Layanan-layanan tersebut menjadi salah satu faktor penilaian menuju rumah sakit kelas A. Sementara itu setelah menjadi rumah sakit kelas A, RSUD Sidoarjo sudah tidak boleh lagi merujuk pasien ke rumah sakit lain. Beralihnya ke kelas A, tarif pelayanan rumah sakit RSUD Sidoarjo juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan tarif kelas B.
(AHF)