Aspirasi Jabar||Bojonegoro-Dalam rangka mendorong BUM Desa naik kelas, Pj Bupati Bojonegoro menekankan peningkatan kualitas produk serta optimalisasi promosi yang kreatif dan inovatif. Hal ini disampaikan dalam pembukaan pelatihan dan pengembangan BUM Desa di Pendopo Malowopati, Senin (13/11/2023).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan salah satu upaya dalam mengembangkan perekonomian di Bojonegoro adalah mendorong UMKM melalui pengembangan wisata. Namun. tantangannya bagaimana mempromosikan produk lebih dikenal di masyarakat luas.
“Suatu kebanggaan bagi pelaku BUM Desa Bojonegoro diberikan ilmu mengenai pemasaran yang kreatif dalam pengembangan produk,” ucapnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati Adriyanto menjelaskan bahwa ada tiga level jenis kegiatan usaha itu biasanya paling tidak ada 3 level jenis dalam kegiatan usaha. Yakni pertama mencari potensi yang bisa digali dan dijual di wilayah tersebut, kedua mengembangkan produk dan ketiga adalah tahap promosi.
BUM Desa perlu memiliki cara promosi yang unik, produk bagus, dan mempunyai jenis usaha banyak. Jika pembeli atau konsumen hanya lokal desa saja, maka omset juga akan terbatas. Sebaliknya, jika produknya bisa dipromosikan keluar, maka akan ada banyak pembeli dan otomatis akan menambah omset.
“BUM Desa bisa naik kelas dengan meningkatkan kualitas dan ciri khas produk, serta mengoptimalkan promosi yang kreatif dan inovatif,” jelasnya.
Pj Bupati Adriyanto juga mengatakan kualitas produk bisa ditingkatkan dengan mencari produk unggulan di wilayah tersebut, sedangkan promosi dapat melaui media sosial bahkan e- katalog sebagai media untuk menjual produk milik BUM Desa.
“Salah satu BUM Desa di Bojonegoro mendapat juara yaitu BUM Desa Bandung Bondowoso. Salah satu faktornya adalah memberdayakan produk lokal. Semoga menjadi motivasi bagi BUM Desa-BUM Desa lainnya untuk semakin kreatif dan inovatif dan menjadikan BUM Desa di Bojonegoro naik kelas,” tuturnya.
Sementara itu, Widariyanto dari Balai Besar Pelatihan Kemendes PDTT mengatakan bahwa pihaknya mempunyai tugas utama yaitu meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga perlu bersinergi dengan pemerintah daerah, salah satunya dengan Pemkab Bojonegoro untuk mengolah potensi desa menjadi peluang ekonomi.
“Nantinya BUM Desa akan dilatih untuk mengembangkan produk bisa berkelanjutan dan dikenal oleh pasar. Salah satunya melalui aplikasi e-katalog,” tuturnya.
Widariyanto juga berpesan agar peserta memiliki motivasi dan semangat yang tinggi agar nantinya kelembagaan ekonomi BUM Desa bisa lebih baik lagi.
Selain itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bojonegoro Machmudin mengatakan bahwa untuk wilayah Bojonegoro dari 419 desa yang ada, saat ini sudah 414 yang sudah mempunyai BUM Desa. Dari 414 desa ini BUM Desa yang baru berdiri ada 119 BUM Desa, sedangkan yang masuk tahap tumbuh 139 BUM Desa. Sedang tahap berkembang 108 BUM Desa dan yang tahap maju ada 48 BUM Desa.
“Artinya kalau kita lihat BUM Desa yang maju baru 48 BUM Desa, maka perlu dilakukan pelatihan pengembangan BUM Desa supaya lebih baik lagi,” jelasnya.
Machmudin juga menambahkan pelatihan ini untuk mendorong BUM Desa dalam memasarkan produk secara online dengan menggunakan konten promosi yang menarik dan optimalisasi layanan promosi elektronik. Selain itu, juga membantu pengembangan produk dan pemasaran elektronik melalui e-katalog, serta mendukung pengadaaan barang dan jasa pemerintah dengan sistem elektronik.
“Juga membangun kesepakatan dan komitmen antara pemerintah kabupaten Bojonegoro, pemerintah desa, BUM Desa dalam upaya bersama mengembangkan BUM Desa di Bojonegoro,” pungkasnya
.(redho)