Aspirasijabar | Garut - Pemerintah Desa Banyuresmi memiliki inovasi dalam penanggulangan sampah dengan ternak maggot (belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF), bertempat di tanah carik Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Selasa, 21 September 2023
Kepala Desa Banyuresmi Ahmad Hidayat mengatakan, penanggulangan sampah ini, merupakan program Desa yang dikelola oleh Bumdes Baraya Desa Banyuresmi, agar sampah dapat ditanggulangi dengan baik dan lebih bermanfaat, ungkapnya.
"Tahun 2023, Pemerintah Desa Banyuresmi telah menganggarkan dari Dana Desa untuk pengolahan sampah yang saat ini dikelola oleh Bumdes, untuk tahap awal penanggulangan masalah sampah dimulai dari pasar Baraya Desa Banyuresmi dengan penguraian dengan ternak maggot dan juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik," ujarnya
Dalam hal ini, kedepannya akan bekerjasama dengan pengurus setiap RW, dalam penanggulangan sampah yang ada di wilayah Desa Banyuresmi, sehingga Desa Banyuresmi dicita-citakan bersih dari sampah, dalam artian kebersihan itu sebagian dari pada Iman itu bukan hanya sebagai slogan saja, ujarnya.
Ditempat yang sama pengelola maggot Diki Akbar mengatakan, sesuai arahan Kepala Desa Banyuresmi, kami mencoba menanggulangi sampah-sampah yang ada di lingkungan, tapi untuk saat ini kami mencoba sampah yang ada di pasar Desa Banyuresmi, ucapnya.
"Terkumpul sampah pasar sendiri kurang lebih mencapai 3 kwintal sehari, atau setara dengan (2 Ton) perminggu, baik sampah organik maupun anorganik, untuk sampah organik sebagai pakan maggot, dan pupuk, sementara sampah anorganik ada yang di bakar, dan ada juga yang untuk didaur ulang," paparnya.
Untuk progres ke depannya mudah-mudahan sampah plastik yang dibakar bisa didaur ulang menjadi semacam paving black, dan bata ringan, imbuhnya
Sementara kaitan dengan ternak maggot itu sendiri, untuk pemasarannya, digunakan untuk pakan ternak yang ada di Desa Banyuresmi terlebih dahulu, dan untuk kedepan kami berharap semua peternak perikanan, maupun peternak unggas dapat membelinya ke tempat kami, karena secara penelitian magot memiliki proteinnya 45%, maka bisa digunakan sebagai bahan campuran untuk pakan pabrik atau pelet.
Dalam hal ini kami berharap kepada masyarakat, ada kesadaran saat membuang sampah, sebaiknya dapat dipisah untuk sampah organik (sisa sayuran dan buah-buahan) dan untuk sampah anorganik (sampah plastik, kaleng, dan styrofoam), untuk saling membantu dalam penanggulangan sampah secara bersama-sama, pungkasnya.
Jurnalis : (Beni)