-->
Jum'at 14 Mar 2025

Notification

×
Jum'at, 14 Mar 2025

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Para Orang Tua Korban Pelecehan Oknum Mantan Pengurus Sukabumi Football Academy (SFA) Gandeng Ketua Umum PJPM Galih Faisal, S.H., M.H. Menuntut Keadilan

3 Agu 2023 | Agustus 03, 2023 WIB | 24 Views Last Updated 2023-08-04T00:30:14Z

Aspirasijabar | Bandung - Sekoah Sepak Bola, Sukabumi Football Academy (SFA) diduga lalai dalam bertanggung jawab atas tindakan Pelecehan Seksual yang terjadi di dalam mess SFA dan di duga melakukan tindakan eksploitasi anak. 

Adanya Dugaan Pelecehan seksual yang dilakukan oleh mantan pengasuh yang berinsial “A” tehadap 3 orang siswa, yang terjadi di dalam Mess para Siswa Sukabumi Football Academy (SFA) yang beralamat di Pesona Harmony Town House Jl. Kokom Komariah Rt 02 Rw 13 Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, yang kejadian pelecehan tersebut di saksikan oleh beberapa orang siswa lainnya. 

Adapun Anak Korban pelecehan yang saat ditanyai orang tuanya di Galih Pengacara/advokat sekaligus Ketua Umum Perkumpulan jurnalis Peduli Masyarakat (PJPM) Galih Faisal, S.H., M.H.,mengaku di lecehkan saat sedang tidur dan mendapatkan ancaman dari pelaku. 
Meski pengasuh tersebut ketika kejadian pelecehan ini terkuak sekitar bulan September 2022 dan langsung di berhentikan oleh direktur SFA yaitu dr. Wahyudi Sugandi namun sampai sekarang tidak ada penanganan khusus yang di berikan oleh manajemen SFA terhadap 3 orang korban dan saksi hingga saat berita ini di muat. 

Adapun Para orang tua korban pelecehan  ataupun orang tua saksi telah berulangkali meminta agar mendapatkan penanganan psikolog untuk anak anak mereka namun pihak SFA hanya memberikan janji janji tanpa ada tindakan dan terkesan membiarkan atau acuh tak acuh. 

Kejadian eksploitasi anak pun terjadi di SFA, Anak anak tidak diperkenankan untuk berprestasi di luar SFA pihak SFA menjeggal anak anak untuk berprestasi di luar SFA dengan mempersulit, mensomasi ataupun menuntut orang tua siswa yang memutuskan mengambil kesempatan anak untuk meniti karier di tempat lain.oleh SFA Anak anak diikutsertakan dalam kompetisi secara berlebihan dan mendapatkan pelatihan tanpa program yang jelas dan tanpa asupan gizi yang jelas. 
Selidik punya selidik ternyata pihak SFA hanya memiliki ijin sebagai club sepak bola biasa. SFA tidak memiliki izin operasional sebagai sebuah academy sepak bola ataupun academy pendidikan bahkan SFA tidak memiliki ijin keramaian dari warga setempat. 

Adapun Pengakuan dari beberapa orang tua mantan siswa SFA kepada Galih Galih Faisal, S.H., M.H., selaku Ketua Perkumpulan Jurnalis Peduli Masyarakat (PJPM), merasakan banyak hal yang janggal ketika anak anak menjadi siswa di SFA, anak anak kerap kali mengaku kelaparan karena jam makan yang tidak teratur, anak anak kerap kali di berikan junk food ketika hendak turnamen, anak anak kerap kali mendapatkan kekerasan verbal, kekerasan fisik dan perlakuan yang tidak menyenangkan yang dilakukan oleh pemilik, pelatih maupun manajemen SFA. 

Salah satu mantan siswa Sukabumi Football Academy (SFA) bahkan hingga saat ini harus mendapatkan penanganan psikolog di karenakan trauma berat akibat menjadi siswa SFA.Pungkasnya Salah satu Orang tua 

Dan juga Pihak SFA pun menahan surat surat penting milik siswa seperti ijazah, akta kelahiran, kartu keluarga, kartu bpjs dll dan hingga sekarang masih belum dikembalikan walaupun irang tua yang bersangkutan telah meninta berulang kali. terhadap siswa yang memutuskan berhenti menjadi siswa SFA dengan dalih harus membayar sejumlah uang sebagai kompensasi bagi SFA. 
Namun,pihak Sukabumi Football Academy (SFA) tidak sadar yang seharusnya mendapatkan kompensasi adalah para orang tua yang telah berkorban banyak baik secara materil maupun immateril karena telah mempercayakan anak anaknya untuk di sekolahkan dan di didik di Sukabumi Football Academy (SFA), para orang tua pun mengaku telah ditipu dan di khianati habis habisan oleh SFA mereka di iming imingi bahwa anak anaknya akan di jaga dengan baik, di didik dengan baik, di dukung kariernya dan akan di kembangkan bakat dan kemampuannya namun apalah hasilnya, anak anak di peras tenaganya, di rusak mentalnya, di halangi prestasinya, orang tua kerap kali di rendahkan, di ancam dan sekarang di somasi agar membayar sejumlah uang. 

Para orang tua korban Sukabumi Football Academy (SFA) ini pada seluruhnya berdomisili di daerah Bandung, dan hingga saat ini pihak SFA diduga melakukan beberapa upaya baik upaya hukum maupun penjegalan bakat anak anak tersebut untuk mengembangkan bakatnya di sekolah sepakbola lainnya. 

Dalam hal tersebut di atas, para orang tua menggandeng Pengacara/advokat sekaligus Ketua Umum Perkumpulan jurnalis Peduli Masyarakat (PJPM) Galih Faisal, S.H., M.H., berperan sebagai Kuasa Hukum untuk melindungi hak dan kepentingan hukum Para orang tua dan juga anak anak. 
Adapun upaya penjegalan yang dilakukan oleh SFA adalah melayangkan Somasi ke PS FATTO dibawah naungan Assosiasi PSSI kota Bandung (ASKOT Bandung) hingga Protes yang dilakukan oleh PS Nusa Raya hingga anak anak dan para orang tua beserta manajemen PS FATTO dipanggil untuk mengikuti sidang Komisi Disiplin yang diadakan oleh (ASKOT Bandung) pada tanggal 15 Juli 2023 lalu. 

Sumber" Ketua Umum Perkumpulan Jurnalis Peduli Masyarakat ( PJPM) Galih Faisal, S.H., M.H.,


Red,
×
Berita Terbaru Update