Morotai-Kenerja Basarnas Pulau Morotai, Maluku Utara dikeuhkan Kepala Desa Daruba Pantai, Kecamatan Morotai Selatan, Riswan Totona.
Hal ini lantaran, Basarnas terkesan cuek, karena tidak mau melakukan pencarian terhadap warganya, Yosias Salamat (70) yang diketahui hilang saat ke kebun miliknya pada, Sabtu (29/07/2023).
"Basarnas kami sudah hubungi, mereka janji akan turun bersama untuk ikut mencari orang hilang itu, tapi ditunggu mereka tidak datang,"gerahnya, Senin (31/07/2023).
Menurutnya, ini persoalan orang hilang dan kerjanya dari Basarnas." Lalu tim Basarnas mereka punya kerja apa, kita juga bingung dengan mereka. Pada hal itu sudah menjadi topoksi mereka,"ucapnya.
Kata dia, setelah melapor ke pihak kepolisian, polisi langsung turun kelapangan untuk mencari korban, tapi Basarnas tidak nampaknya kelihatan batang hidungnya.
"Misalnya mereka beralasan, bahwa kejadian itu masih berada diarea seputaran kota, sedang di daerah sana itu juga hutan. Jadi Basarnas punya mengerti soal hutan yang bagaimana,"imbuhnya.
"Keluarga orang hilang sudah menghubungi Basarnas. Kalau mereka tidak siap ya jangan janji, kami ini tidak ahli dibidang itu, beda dengan mereka yang sudah dilatih,"terangnya.
Terpisah, Danpos Basarnas Pulau Morotai, Marjun Doa mengatakan, ia bukan tidak mau turun ke lokasi orang hilang. Tapi perlu diselidiki terlebih dahulu kronologinya seperti apa. Baru dilakukan tindakan pencaharian.
"Berdasarkan keterangan yang saya dapat dari polisi, sesuai dengan hasil koordinasi dengan pihak keluarga, kakek ini biasa sering berjalan sembarangan,"imbuhnya.
Lanjutnya, mereka bisa melakukan pencaharian terkecuali orang tersebut hilang dihutan yang tidak bisa dijangkau orang. Misalnya seperti di puncak atau tempat yang jauh dari pemukiman.
Dari hasil laporan dari pihak keluarga, mereka bilang kakek pergi kebun. Tapi ketika timnya melakukan penyelidikikan dilapangan, kakek ditemukan dijalan, kakek diminta diantarkan pulang, tapi kakek tidak mau. Artinya kakek ini memiliki riwayat penyakit hilang ingatan alias pikun.
"Makanya sampai kami tidak turun, karena kemarin informasi terakhir yang kami terima itu kakek itu dia tidak berjalan dihutan, dia hanya berjalan sembarangan dijalan raya.Tapi tidak tau dia berjalan kemana itu,"tandasnya.
Dia menduga kakek yang hilang ini masih diseputaran kota, jadi polisi masih menyilidiki keberadaannya.
"Jelasnya kami tetap siap, dan kami juga sudah laporkan ke Kasi OPS sehingga kami diminta untuk pemantau dulu, polisi dan keluarga masih cari. Jadi hal itu bukan ranahnya kami, kalau ranah kami kecuali sudah terlepas dari kampung, kami akan masuk dengan keahlian yang kami miliki,"tutupnya.(oje)