Aspirasijabar || Tasikmalaya - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menuturkan bahwa pada saat ini
Angka stunting di Kota Tasikmalaya tinggal 22,4 persen, tapi perjalanan masih jauh, karena target nasional kita itu harus di bawah 22 persen," kata Uus di kantornya senin(26-2-2023)
Adapun upaya yang intens yakni terus berupaya keras melakukan intervensi terhadap anak yang mengalami stunting dan mencegah terjadinya kasus stunting baru, melalui pemberian vitamin Fe pada remaja, nutrisi dan vitamin pada pasangan pra nikah, termasuk pemeriksaan kesehatan jelang pernikahan.ujarnya
Uus menbahkan hal itu kami lakukan sesuai arahan dari Pemerintah baik Pemerintah pusat atau Pemernitah Provinsi kita harus terus melakukan pencegahan akan stunting
Berbicara masalah stunting itu berkesinambungan dari hulu ke hilir dan masalah ini perlu peranan semua pihak karena ini sipatnya jangka panjang,terus menerus tidak hanya satu kali penanganan saja
Dan sekarang di kota ini kami sudah membentuk sekitar 47 posyandu remaja yang peduli akan kesehatan,jadi mereka nantinya jadi agen agen kesehatan yang nantinya bisa mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kesehatan
,selain itu kita bekerjasama dengan pihak akademik seperti Unsil,Stikes dan akademik kesehatan lainnya,karena dengan adanya sinergitas dengan seluruh unsure mudah mudahan bisa menekan lajunya stunting ucap Uus
"Ada beberapa permasalahan kenapa terjadi kasus stunting atau gizi buruk. Paling besar disebabkan karena asupan gizi yang kurang baik setelah lahir maupun pada masa kehamilan, juga masa individu yang mau menuju pernikahan,karena mungkin itu permasalahannya ada di masalah gizi
Makanya kami memberikan vitamin Fe pada remja yang hendaknya melakukan perkawinan,karena nantinya kalau mereka sudah nikah dan hamil tidak kekurangan darah atau terjadi anemia,makanya kami kampanyekan pemberiran vitamin Fe agar betul betul mereka sehat dan kuat dalam persalinan dan bayinya juga nantinya sehat tidak kekurangan gizi pungkasnya
Jurnalis(M.Muhlis)