Aspirasi Jabar || Tasikmalaya - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Drs Erry Purwanto M.Si yang juga ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya terpaksa harus absen atau tak mengikuti kegiatan rapat badan anggaran(Banggar)yang dihelat Jum,at(30-12-2022)
pasalnya waktu itu ada seorang ibu yang bernama Ikoh salah seorang warga Tegaltepus Desa Sirnaputra Kecamatan Cigalontang meminta pertolongan karena ibu tersebut dipatuk ular kobra kata Kang Erry sapaan akrabnya di saung koneng Sabtu(31-12-2022)
Lebih lanjut kang Ery berujar kalau kondisi Ibu Ikoh itu sudah tiga hari dirawat di salah satu puskesmas,namun tidak kunjung sembuh karena akibat bisa ular kobra yang sudah menjalar ke seluruh tubuh bu Ikoh
Lalu oleh petugas medis di salah satu puskesmas dibawa kesini dengan memakai mobil ambulance,waktu datang kesini kondisi bu Ikoh sudah parah,seluruh badan lemas tak berdaya,pandangan sudah kabur,daya ingat nya juga sudah plin plan kalau istilah sunda mah sulang seling,karena bisa ular tersebut ujar Erry
Akan tetapi setelah saya obati atau dikasih pertolongan saya mendapat kabar gembira dari keluarganya bahwa sekarang kondisi bu Ikoh sudah membaik,sudah sembuh dan kondisi tubuhnya sudah stabil,ingatannya sudah pulih kembali dan racun atau bisa ular kobranya sudah tiada untuk itu saya merasa seneng dengan kabar gembira tersebut
Pokoknya dalam minggu ini saya kedatangan dua orang yang mengalami dipatuk ular,yang pertama warga Nangewer Kecamatan Pageurageng dan yang kedua bu Ikoh warga Sirnaputra Kecamatan Cigalontang,namun alhamdulilah keduanya sembuh dan dapat tertolong dengan ijin Allah SWT bisa kembali pulih ucap kang Erry
Kang Erry mengaku keahliannya tersebut didapatkan secara turun-temurun alias dari leluhur. Dia sendiri menguasai kemampuan itu sejak tahun 1986. Namun ia tak ingin jumawa diri. Ery menegaskan bahwa leluhurnya pun hanya dititipkan kuasa tuhan sehingga mampu menetralisir bisa ular.
"Saya punya kemampuan atau dititipkan untuk bisa membantu masyarakat terutama mengobati yang kepatuk ular
dalam menetralisir bisa ular, ia tidak menggunakan ramuan herbal atau obat kimia, tetapi dengan media sebuah batu yang merupakan warisan leluhurnya. Pria kelahiran Cilacap 18 September 1961 itu pun menegaskan, dalam pengobatannya tak pernah ada biaya sepeser pun yang diminta.
"Saya enggak minta imbalan apa-apa, malah kalau yang jauh saya kasih ongkos,karena saya suka kasian terhadap mereka yang butuh pertolongan saya
Ery mengatakan, bagi masyarakat yang kebetulan terpatuk ular dan ingin diobati, pintu rumahnya selalu terbuka 24 jam. Dia pun menyodorkan alamat rumahnya yakni di Jalan Cikunir, Kecamatan Singaparna pungkasnya