Aspirasijabar || Morotai-Pemerintah Kabupaten Morotai Maluku Utara,menggelar perayaan Natal bersama 2022
Dalam perayaan natal kali ini yang hadir dan yang menyalakan lilin natal:
1) Plt. Sekda Pulau Morotai;
2) Ketua PGIW Maluku Utara;
3) Kepala Seksi Bimas Kristen Kementerian Agama Pulau Morotai;
4) Ketua DPRD Pulau Morotai (atau yang mewakili);
5) Mewakili Gereja GMIH di Pulau Morotai (Pdt. Yulis M. Lebelaha, S.Si.Teol)
6) Mewakili Gereja Katolik di Pulau Morotai (RD. Vincent Fernatyanan, PR);
7) Mewakili Gereja GPDI di Pulau Morotai (Pdt. Hans Maarende, S.Th);
8) Mewakili Gereja GBI di Pulau Morotai (Pdt. Andrianus Jamlean, S.Th);
9) Mewakili Gereja GBT di Pulau Morotai (Pdt. Fery Pansing, S.Th);
10) Mewakili Gereja Adven di Pulau Morotai (Pdt. Michael Faitji,S.Th);
Dalam khotba Natal yang di sampaikan oleh Pdt. Dr. Julianus Mojau, M.Th
Ketua Umum PGIW Maluku Utara
Saya sengaja memberi tekanan pada ungkapan
“pengalaman iman” dalam khotbah ini. Karena pengalaman
iman adalah pengalaman eksitensial dari setiap orang
beragama, apapun tradisi keagamaannya. Suatu
pengalaman yang melibatkan seluruh keberadaannya.
Tubuh dan jiwanya. Melibatkan pikiran/rasio, hati, dan tindakannya. Oleh karena itu, setiap orang yang memiliki
pengalaman iman akan selalu mengambil keputusankeputusan di dalam hidup sehari-harinya, dengan
melibatkan pikiran, hati dan tindakan secara integratif.
Pendek kata: selarasnya pikiran, hati dan tindakan. Apa
yang dipikirkan, apa yang dirasakan dan apa yang harus
dilakukan selalu menyatu membentuk identitas dirinya sebagai identitas diri yang berintegritas!
Contoh: jika seorang suami/istri ataupun anak ketika keluar dari rumah bilang ke kantor, ke sekolah atau ke tempat
kerja; maka dia akan benar-benar berada di kantor
dan/atau sekolah/tempat kerja. Dan bukan sebaliknya.
Bukan bilang ke kantor, sekolah, tempat kerja padahal sedang duduk main domino atau kartu di rumah teman dan/atau berada di pasar atau tempat hiburan! Mengapa?
Karena motif hati tidak sejalan dengan pikirannya dan tindakannya!
Dengan perkataan lain: selalu di dalam kehidupan seharihari terdapat dan/atau kita akan selalu bertemu dengan
dua tipe manusia, yaitu: manusia yang berintegritas
Dalam sambutan Pj. Bupati pulau Morotai, Muhammad Umar. Ali. SE.
Pj. Sekda Pulau Morotai Revi Dara. M. Pd, mengatakan perayaan Natal 2022 yang bertemakan "Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain", Matius 2:12, dan sub tema"Melalui kelahiran Yesus membawa kita ke jalan terang kehidupan,meningkatkan iman dan kesehatan bersama-sama membangun pulau morotai menuju masyarakat maju dan sejahtera" Jumat, 23 Desember 2022 yang bertempat di Morotai Christian centre.
Segala puji bagi allah Tuhan semesta alam, yang menciptakan
Perbedaan agar kita saling kenal
Mengenal.
Puji tuhan. Pada hari ini, saya mendapat Satu kehormatan berdiri di mimbar ini
Sebagai “ulil amri” dalam istilah islam,
Yang berarti: seseorang atau kelompok Yang mengurus kepentingan umat atau Kepentingan masyarakat secara umum.
Hadirin yang saya kasihi,
Daerah ini dibangun dengan falsafah:
Podiki de porigaho, yang bermakna
Kebersamaan yang saling menopang.
Dari situ kemudian lahir
Rumusan
Teknokratis maupun politis yang
Melahirkan kebijakan strategis yang
Menempatkan semua umat beragama
Dalam posisi equilibrum.
Tidak ada istilah mayor-minor. Tidak ada Istilah pendatang maupun putra-daerah.
Kita semua adalah satu: rakyat pulau
Morotai di dalam bingkai nkri.
Bapak/ ibu yang saya hormati
Dalam konteks hari ini, posisi
Equilibrium dapat kita pahami sebagai Suatu keadaan, dimana interaksi yang
Terjadi antara komponen masyarakat di
Dalam aktivitas hidup di morotai dapat Berjalan secara harmonis dan juga Berimbang, serta memberikan dampak Yang signifikan terhadap kesejahteraan Bersama.
Sejalan dengan momentum natal tahun
2022, saya ingin kita semua yang hadir di Sini,
Untuk Merefleksikan
Peristiwa
Historis yang punya nilai kesucian
Tingkat tinggi.
Hadirin yang saya kasihi,
Kami sadari betul. Betapapun wewenang Dan tanggung jawab kami selaku Pemerintah yang sudah digariskan dalam
Ketentuan perundang-undangan, meski Sifatnya sementara atau hanya
Penugasan, kami sangat membutuhkan Campur tangan agamawan atau para Pimpinan jemaat untuk menjaga nilai dan Norma serta kesusilaan di tengah Masyarakat. Agar umat manusia tetap Pada koridor
Yang sudah Menjadi Ketetapannya.
Sebagai bentuk Tanggung jawab
Pemerintah terhadap beban dimaksud,
Pemda
Morotai telah
Menyediakan
Sarana dan prasarana. Pemda membantu
Pembangunan tempat ibadah di desa-desa,
Insentif bagi imam atau pimpinan jemaat,
Sarana mobilitas serta fasilitas yang
Peningkatan derajat iman dan taqwa
Yang dapat ditempuh lewat perjalanan Suci ke yerusalem untuk pendeta dan
Pimpinan jemaat yang dibiayai pemerintah Daerah setiap tahun.
Sejak 2018 kurang lebih 75 orang yang Diberangkatkan ke yerusalem. Tahun
Depan, mudah-mudahan tersedia quota 15 orang lagi yang akan kita berangkatkan Ke yerusalem.
Tujuan kita sederhana. Ketika para
Pemimpin umat memliki kesaksian rohani
Selama diperjalankan ke yerusalem,
Sekembalinya dari kota suci itu, dapat
Menyampaikan kesaksian nyata kepada Umat di tanah air. Sehingga mendekatkan Imajinasi antara yang dikhotbahkan Menggunakan alkitab
Dan yang Disampaikan atas pengalaman.
Dengan demikian, para pendeta maupun Pimpinan jemaat punya pemahaman yang Utuh atas teks dan konteks, sehingga
Lebih mudah menjelaskan setiap riwayat
Sejarah yang tersirat maupun tersurat
Dalam kitab suci.
Pada akhirnya, ajaran damai dan ajaran Kasih,
Lebih mudah tersampaikan,
Sehingga lebih gampang dipraktekkan.
Hadirin yang saya kasihi dan muliakan,
Lewat momentum yang baik ini, saya juga Menghimabu
Kepada seluruh umat kristiani di morotai, untuk merenungi
Pesan natal yang telah ditetapkan pgi.
Bahwa persekutuan gereja-gereja di
Indonesia telah menetapkan tema natal Nasional yaitu “pulanglah mereka ke Negerinya melalui jalan lain (matius: 2:12).
Dalam pesan tersebut, antara lain
Dijelaskan soal pentingnya kebhinekaan
Dan
Kebersamaan
Yang merupakan Anugerah tuhan yang harus disyukuri.
Karena dengan berjalan bersama, kita
Dimampukan untuk pulih lebih cepat,
Bangkit lebih kuat dalam beberapa isu
Stetegis selama tahun 2022, di antaranya:
- membangun kembali kehidupan dari
Keterpurukan dalam berbagai bidang
Akibat covid-19;
- membangun peradaban kasih di
Tengah
Menguatnya tindak
Kekerasan;
- merajut kerukunan ditengah tengah
Merebaknya intoleransi;mempopulerkan budaya jujur di
Tengah mengguritanya kejahatan
Korupsi; serta
- menggemakan pertobatan ekologis
Di tengah maraknya kerusakan
Lingkungan hidup, mengembangkan
Hidup berpolitik yang beretika
Menjelang tahun demokrasi 2024.
Bapak/ ibu sekalian yang saya hormati,
Dalam konteks morotai, saya hanya Berpesan agar kita semua kembali pada Falsafah daerah yang menjadi moto Pembangunan negeri ini:
Podiki
De
Porigaho. Kebersamaan yang saling
Menopang.
Falsafah ini juga senada dengan sub
Tema yang kita ketengahkan dalam
Perayaan natal, oleh pemda morotai
Tahun 2022, yaitu “melalui kelahiran
Yesus membawa kita pada jalan terang
Kehidupan, meningkatkan
Iman dan Kesehatian bersama-sama membangun Pulau morotai menuju masyarakat maju
Dan sejahtera bapak/ ibu hadirin yang berbahagia,
Sebagai outsider (baca out saider)
“orang luar” dalam kekristenan, tentu
Kami juga turut berbahagia menyaksikan Warga morotai yang menyambut natal almasih atau sang juru selamat dengan
Segenap suka-cita.
Kami dapat merasakan kebahagiaan itu
Sebagai bagian tak terpisahkan dari
Berkat kemajemukan dalam masyarakat
Morotai.
Untuk itu, kami sangat
Berharap,
Kebersamaan ini terus Terjaga, menyatu dalam damai dan kasih Tuhan yang maha pengasih tanpa pilih
Kasih.
Bapak/ ibu/ saudara/ saudari sekalian,
Melalui berkat natal, mari kita bersama
Mendoakan daerah ini agar menjadi
Negeri yang diberkati. Rakyatnya Dimuliakan dan ditinggikan derajatnya di Mata tuhan yang maha esa. Aamiin.(oje)