-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kunker Akhir Tahun 2022, Bupati Garut Kunjungi Daerah Stamplat dan Cileuleuy Kec Pamulihan Garut Selatan

31 Des 2022 | Desember 31, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-31T00:37:48Z


Aspirasijabar | Garut - Kegiatan kunker Bupati Garut ini dalam rangka evaluasi kinerja Tahun Anggaran (TA) 2022 dan monitoring perencanaan pembangunan T.A. 2023.

Di penghujung tahun 2022, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengajak hampir seluruh kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke beberapa daerah di Kabupaten Garut bagian selatan, Selasa, 27 Desember 2022.

Perjalanan dengan kendaraan roda empat ini dimulai dari Kantor Bupati Garut menuju Kampung Cileuleuy dan Stamplat Desa Garukmukti Kecamatan Pamulihan. 

Para Kepala SKPD yang turut serta di antarannya Kepala Diskominfo, Disperkim, Disparbud, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Disdik, Dinkes, Bappeda, Kalak BPBD, Dinas PUPR, DInas PPKBBPPPA, Camat Pamulihan, serta para kepala desa wilayah Kecamatan Pamulihan.

Kegiatan kunker ini dalam rangka evaluasi kinerja tahun anggaran (TA) 2022 dan monitoring perencanaan pembangunan (TA) 2023 di Garut bagian selatan. 

Tidak seperti biasa, kali ini kunker dilakukan Bupati Garut dengan mengendarai sendiri kendaraan jenis New Jimny dengan hanya ditemani navigatornya, tiada lain adalah ajudannya.

"Hari ini Selasa tanggal 27 Desember 2022, saya dari Kantor Bupati Garut akan menuju ke stamplat, suatu daerah yang ada di Kecamatan Pamulihan, nah tentu ini merupakan satu perjalanan yang spektakuler, karena saya bertekad ingin menyetir sendiri ini menggunakan mobil dari BPBD, sebagai satu keinginan saya, karena 9 tahun jadi bupati, saya belum pernah ke Stamplat - Cileuleuy yang berada di Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan," Ujar Bupati Garut mengawali perjalanannya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Garut mengikutsertakan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Garut, memulai perjalan dengan memasuki Jalan Darajat, kemudian keluar di Jalan Kertasari Kabupaten Bandung.

Menyusuri jalan curam dan terjal, dengan waktu tempuh perjalanan kurang lebih 5 sampai 6 jam, bahkan, perrjalanan ekstrem yang dilalui oleh Bupati Garut ini diperkirakan menempuh total jarak sekitar 80 kilometer (km).

"Dengan perjalanan tempuh sekitar 5 sampai 6 jam perjalanannya berbatu dan rusak seperti ini, di daerah perkebunan melewati beberapa tempat, sekarang etape (pemberhentian) pertama adalah kita menuju dari Pasirwangi Garut menuju ke Cisanti yaitu nol kilometer Sungai Citarum yang berada di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung," tuturnya.

Dari Kampung Stamplat perjalanan dilanjutkan menuju Kampung Tegalgede Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng, kemudian perjalan selanjutnya adalah menuju Desa Karangsari Kecamatan Pakenjeng.

Dalam kesempatan kunjungan ini, Bupati Garut pun sekaligus memberikan bantuan langsung kepada keluarga yang memiliki balita stunting. 

Bantuan yang berisi beras, minyak, gula, susu, hingga telur ini disambut antusias masyarakat, dan hal ini terlihat dengan berbondong-bondongnya masyarakat untuk mengantri menerima bantuan sembako.

Rudy berharap pemberian bantuan ini dapat memberikan stimulan dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Garut.

Selain melakukan pemberian bantuan langsung sembako kepada masyarakat, Bupati menyempatkan berdialog dengan warga setempat yang dikunjunginya.

Bupati Garut meminta para Kepala Desa untuk lebih peduli terhadap masalah stunting di daerahnya masing-masing.

Selain itu kepada kepala SKPD agar memperhatikan permasalahan di lapangan, mulai dari infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan, permukiman, hingga urusan teknologi komunikasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, Muksin, yang turut serta dalam kunker ini, mengatakan, Bupati Garut mengendarai kendaraannya sendiri ke Kampung Cileuleuy melewati jalanan off road, sehingga tiba di Kampung Cileuleuy pada sore hari.

Setibanya di Kampung Cileuleuy, Bupati Garut langsung menerima berbagai keluhan masyarakat terkait akses jalan yang rusak berat dan belum adanya akses telekomunikasi di daerah tersebut.

“Kemudian ditambah masyarakat Cileuleuy dan Kampung Stamplat sampai saat ini belum mendapatkan akses telekomunikasi yang memadai karena di sana termasuk salah satu kawasan blankspot"

Sehingga beliau langsung memerintahkan agar diusahakan masyarakat di dua kampung tersebut mendapatkan akses telekomunikasi yang memadai. ucap Muksin.

Menanggapi hal tersebut, Muksin mengungkapkan, para Kepala SKPD diajak oleh Bupati Garut untuk merasakan bagaimana rasanya melewati jalan yang rusak tersebut serta merasakan lokasi yang tidak memiliki akses telekomunikasi yang memadai.

Ia mengungkapkan, bahwa penemuan solusi dari permasalahan tersebut bisa didapatkan melalui 5 design thinking yang melewati beberapa tahapan diantaranya; empathize, define, ideate, prototype, dan test.

“Jadi itulah mungkin salah satu bentuk implementasi kalau dalam layanan itu atau inovasi disebut dengan design thinking, di mana design thinking itu ada 5 aspek, yang pertama adalah empati, jadi bapak bupati mengajak para kepala SKPD untuk merasakan betapa sulitnya untuk melewati jalan tersebut.

Kemudian bagaimana merasakan tidak ada akses telekomunikasi yang memadai, dengan adanya empati tersebut nanti akan melangkah ke tahap berikutnya yaitu mendefinisikan masalah yang ada di sana, ada permasalahan telekomunikasi,” Tandasnya.

Sehingga dari sana, sebut Muksin, selaku pelayan masyarakat dapat merumuskan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, kemudian berpikir untuk melahirkan ide atau gagasan yang dianggap dapat mengatasi masalah.

Kemudian mewujudkan ide dan gagasan untuk kemudian menerapkan dan mengevaluasinya, saya kira itu esensi dari kunjungan kerja Bupati Garut bersama Bebarapa Kepala SKPD kali ini. Pungkasnya


Jurnalis : (Beni)
×
Berita Terbaru Update