Aspirasijabar | Kota Bandung - Berbeda dengan tahun lalu, kegiatan masyarakat di tahun lalu semua dibatasi lebih ketat.
Sangat berbeda dengan tahun ini, khususnya di Ramadhan ini. Pusat perbelanjaan dan restoran beroperasional normal, seperti tidak ada pembatasan, bahkan di beberapa tempat penuh sesak tidak ada physical distancing.
Anggota Legislatif Partai Solidaritas Indonesia menghimbau agar Pemerintah Kota Bandung untuk selalu mematuhi dan mengawasi jalannya kegiatan masyarakat dengan protokol kesehatan terkait dengan Covid-19.
Pemerintah pusat sudah mengupayakan banyak hal untuk membendung laju penyebaran virus.
Hal ini harus ditopang dan didukung penuh oleh pemerintah lokal di tempat masing-masing.
Pemerintah lokal harus terus melakukan monitoring di tempat-tempat dengan potensi kerumunan tinggi.
“Menjelang Idul Fitri, bisa kita lihat jalanan kembali macet. Banyak tempat yang kini ramai, dan tidak menerapkan physical distancing. Kita harus semakin waspada dengan terus menerapkan protokol kesehatan, kerjasama dengan semua pihak untuk membatasi kerumunan.” ucap Chris
Julianto, ketua fraksi diruang fraksi PSI-PKB DPRD Kota Bandung, Kamis, 6/5/2021.
Sementara itu, Erick Darmajaya alias Bro Erick menilik dilapangan masih banyak tempat-tempat yang bisa berefek kerumunan terjadi seperti pasar dadakan, mall, pasar-pasar modern dan tradisional lainnya.
“Pemerintah Kota Bandung harus bisa lebih ketat lagi dalam monitoring protokol kesehatan, karena ada banyak sekali pelanggaran protokol kesehatan di lapangan. Tempat-tempat umum
pun banyak yang melebihi kapasitas yang sudah ditentukan sebelumnya.” Bro Erick.
Bro Erick yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung menambahkan bahwa dalam konteks ini, tentu keselamatan rakyat adalah tujuan utama. Jangan sampai masyarakat menderita dan terpapar Covid-19, pungkasnya.
Sumber : Biro Kota Bandung
Editor : Iwan.R