Aspjrasijabar | Garut- Kedatangan pasien ke RSUD dr. Slamet Garut disambut oleh seorang Satpam dengan membawa pasien kedalam ruangan tindakan, bertempat di ruang Gedung IGD lantai satu Jln. RSUD dr Slamet, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Minggu, 28/03/2021. Pukul. 11.³⁰ Wib.
Pasien bernama Dede mengidap penyakit indikasi katagori sudah kritis, setelah mendapatkan tindakan pengobatan dari pihak medis, terlihat ia menemukan kegembiraan yang sangat bahagia, terpancar dari wajahnya sambil mengucapkan terimakasih kepada pihak perawat yang membersihkan luka yang dialaminya, ungkap Hana Yulian.
"Sementara pihak medis, mengatakan terlambat Pak. Tetapi kita hanya berusaha, semoga kita bisa menolongnya"
Sementara Ujang Saepudin Ketua Rw. 03 Kampung Pasirwaru, mengatakan warga nya itu sakaitnya sudah lama kurang lebih hampir satu tahun. Selama ini ia berobat secara tradisional dan berobat jalan karena takut operasi,
Awalnya berencana mau dibawa ke Badung kerumah singgah, tetapi ia tak kunjung jadi karena tidak mau, begitu juga untuk berobat tidak mampu jika dirawat dirumah sakit, ungkapnya
Alhamdulillah dengan adanya dana urunan warga, akhirnya bisa berangkat ke rumah sakit dan memiliki bekal untuk biaya hidup di rumah sakit. Menurutnya bagi warga tidak mampu, sebenarnya untuk biaya perawatan rumah sakit geratis karena pakai BPJS Pemerintah, Imbuhnya
Kami atas nama pengurus Rw. 03, Kampung Pasirwaru, mengucapkan terimakasih kepada warga masyarakat yang telah menyumbangkan hartanya, begitu juga kepada pihak Rumah Sakit, dan pihak Kantor BPJS Garut yang telah memberikan kartu BPJS, sehingga warganya bisa dirawat di RSUD dr Slamet Garut, uajrnya.
Kordinator Rw Desa Bagendit Beni, "Mengatakan, merasa terharu dalam waktu satu jam, pengurus Rw memohon bantuan dana kepada masyarakat untuk ibu Dede, secara bergotong royong mendapatkan dana terkumpul kurang lebih mencapai Rp. 750.000, (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)" kejadian ini sebenarnya bisa dijadikan contoh oleh tiap Rw untuk saling membantu, ungkapnya
Selain itu mungkin untuk tingkat Desa harus ada iuran seperti itu, yang bertujuan untuk menanggulangi hal yang seperti terjadi hari ini. Apabila ada dana untuk kesehatan warga, kami tinggal koordinasi bila ada warga tidak mampu yang membutuhkan untuk transfortasi, dan jaminan hidup selama dirumah sakit, imbuhnya
Menurutnya karena bila hanya memohon untuk jaminan hidup dari BAZNAS Kabupaten Garut, itu prosesnya lama kurang lebih mencapai dua minggu sesuai disposisinya tidak melihat kondisi darurat atau tidaknya, mungkin itu aturannya yang harus kita hormati. Bisa jadi pasien sudah pulang disposisi baru di Acc, terusterang saja tiga kali mengajukan bantuan untuk jaminan hidup (Jadup), bagi warga yang tidak mampu belum pernah menerimanya.
Antara lain; untuk pasien anak luka bakar tersiram minyak goreng Alhamdulillah sembuh, warga berasal dari Kecamatan Pangatikan, Pasien sakit liver meninggal warga berasal dari Kecamatan Banyuresmi, dan Pasien anak sakit meninggal berasal dari Kecamatan Cibatu, selama kita bantu belum pernah ada bantuan Jadup dari BAZNAS, dari awal sampai pulang, itu yang pernah kita lakukan dan pendampingan, tuturnya
Maka dari itu pihak Desa diharapkan ada iuran khusus untuk kegiatan tangani warga sakit bagi warga tidak mampu. Dengan segera mengobati orang sakit, sehingga warga tersebut diharapkan sehat atau dapat terselamatkan nyawanya.
Dengan seperti itu kita bersama berusaha menyelamatkan nyawanya satu orang, istilah dalam Al-Qur'an, menyelamatkan satu orang, sama dengan menyelamatkan seluruh umat manusia, Pungkasnya.
Jurnalis : (Beni)