Aspirasijabar | Garut- Bentuk perhatian Pemerintah Desa Sukamukti terhadap warga masyarakat, baik untuk balita maupun ibu hamil, Kepala Desa Sukamukti laksanakan sosialisasi Stunting (Gagal tumbuh) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk menju Desa Sehat Tahun 2021.
Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan di aula Desa Sukamukti lantai dua yang dihadiri oleh 24 orang peserta dari unsur Pemerintah Desa, kader PKK, kader posyandu Desa, dan Kader Kesehatan Desa, Bidang Koordinator (BIKOR) Puskesmas Sukasenang, Ketua Pokja II Pelaksana KB Kecamatan Banyuresmi, Pendamping Lokal Desa (PLD) Bukhori, MM, Pendamping Pemberdayaan (PP) Banyuresmi Saripatun Nisa, dan Ridawan.Selasa (29/12/2020)
Kepala Desa Sukamukti Dadan Hamdani menyampaikan program kegiatan sosialisasi stunting merupakan program peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat tentang pencegahan sosialisasi stunting, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Menurutnya Dasar Hukum yang kami laksanakan berdasarkan tiga peraturan; pertama dari Permenkeu Nomor 61/PMK/ 2019 tentang pencegahan Stunting hingga ke tingkat Desa, Kedua Permendes No.11 Tahun 2019 tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2020 didalamnya ada tentang peningkatan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, dan Ketiga di tegaskan oleh Perbup Nomor 31 tahun 2019 tentang peran Desa dalam penurunan, pencegahan dan sosialisasi stunting yang terintegrasi.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan kapasitas kader kesehatan berupa pelatihan pencegahan Stunting, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita yang ada di desa Sukamukti, terkait PMT yang diberikan berupa kue biskuit untuk 671 balita di 12 posyandu yang ada di Desa Sukamukti dan susu khusus untuk Stunting Formula 100.
Adapun dari 671 Balita tersebar di 12 posyandu dan di 12 Rw, untuk Kampung Cianten Rw.01 memiliki 40 Balita (22 Laki-laki, 18 Perempuan), Kampung Kubang Rw.02 memiliki 72 Balita (35 Laki-laki, 37 Perempuan), Kampung Kilarawang Rw.11 berjumlah 66 Balita (39 Laki-laki, 27 Perempuan) Kampung Sengkeu Rw. 04 memiliki 53 Balita (28 Laki laki 25, Perempuan), Kampung Tarikolot Rw.05 memiliki 59 Balita (31 Laki-laki, 28 Perempuan),
Kampung Nyalindung Rw.06 memiliki 76 Balita (36 Laki laki, 40 Perempuan), Kampung Rancapare Rw.07 memiliki 65 Balita (30 Laki-laki, 35 Perempuan), Kampung Cibuntu memiliki 34 Balita (24 laki laki 10 Perempuan), Kampung Sampora Rw.09 memiliki 44 Balita (23 Laki laki 21 Perempuan), Kampung Sukasari Rw.10 memiliki 85 Balita (41 Laki laki, 44 Perempuan), Kampung Kilarawang Rw.03 melmiliki 74 Balita (40 Laki laki, 34 Perempuan) dan Perum Sukamukti regency Rw 12 memiliki 42 Balita (23 Laki-laki,19 Perempuan).
Kepala desa Sukamukti Dadan Hamdani berharap semoga dengan kegiatan ini kader posyandu dan kader kesehatan Desa Sukamukti lebih paham apa itu stunting, sehingga dapat mencegah sebelum ada anak yang stunting atau gagal tumbuh kemudian dapat membantu balita agar mendapatkan makanan bergizi yaitu makanan biskuit dan susu, ungkapnya.
Semoga kedepannya anak-anak balita Desa Sukamukti sehat dan dapat terbebas dari Stunting, serta dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu, balita, dan meningkatkan kesehatan warga masyarakat Desa Sukamukti pada umumnya.
Kami mengucapkan terima kasih untuk semua kader posyandu, Ibu-ibu hebat Sukamukti, juga pada narasumber baik itu dari Dinas Kesehatan Ibu Bikor, Ibu bidan Desa, Pendamping Desa dan PL KB Kecamatan Banyuresmi dan tentu saja ke semua yang terlibat dalam kegiatan ini untuk menuju Desa Sukamukti Sehat Tahun 2021. Pungkasnya.
Bikor penangung jawab upaya kesehatan masyarakat PKM Sukasenang Siti Nurhayati, S. ST, M.kes mengatakan penyelenggaran kegiatan sosialisasi stunting itu sesuai apa yang direncanakan pihak Kepala Desa Sukamukti, untuk kedepan mudah-mudahan setiap tahun selalu direncanakan guna meningkatkan kesehatan masyarakat, ujarnya
Saya sebagai narasumber berharap kepada seluruh peserta yang hadir dengan materi yang disajikan cukup sederhana, agar bisa dipahami dan juga untuk bisa disampaikan kembali kepada masyarakat untuk pencagahan Stunting, banyak faktor hal yang menimbulkan gejala stunting, maka setiap kader dapat memberikan pemahaman tentang pencegahan kehamilan dini, dan pemberian makanan tambahan (PMT)
Terkait penilaian target program pencegahan stunting yang ada di Desa Sukamukti, kami menilai program Pemerintahan Desa Sukamukti sangat terprogram dengan baik, baik itu dari segi ekonomi, segi pendidikan, dan tau wawasan Program Nasional untuk menuju Desa Sukamukti yang sehat, Tutupnya.
( Beni )