Aspirasijabar.net-Parung Panjang,Bogor. Akibat tagihan air yang melonjak tinggi dan tidak masuk akal, seorang pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, di wilayah Kecamatan Parungpanjang melakukan protes keras.
Menurut pelanggan bernama Ayyubi (40), pada bulan Juni 2020 ini tagihan air di rumahnya yang hanya seluas 60 meter dan tidak memiliki usaha apapun yang menggunakan banyak volume air, membengkak tak wajar hingga mencapai Rp. 5,6 juta. "Padahal tagihan air sejak bulan Januari hingga Mei 2020, hanya berkisar 500 ribu rupiah. Itu juga karena ada pipa yang bocor dan belum sempat diperbaiki," ujar Ayubi, Selasa (30/6/2020).
Dia menjelaskan, selama masa pandemi covid-19, dia hanya menggunakan air untuk keperluan mandi, mencuci, menyiram tanaman di lahan kecil berukuran 2 x 3 meter. "Tiba - tiba tagihan air di bulan Juni ini bisa bengkak sampai Rp. 5,6 juta. Ini kan tidak wajar," tuturnya.
Ayubi menduga, ada kerusakan pada meteran air yang sengaja tidak diperbaiki atau ada oknum petugas PDAM Tirta Kahuripan yang sengaja memainkan harga tarif air. "Ini jelas ada dugaan permainan harga. Saya akan laporkan hal ini kepada pihak yang berwenang agar diusut dan ditelusuri." Cetus Ayubi.
Dikonfirmasi hal ini, Humas PDAM Tirta Kahuripan wilayah kerja Kecamatan Parungpanjang, Dede Irawan mengatakan, ada 3 (tiga) penyebab tagihan pelanggan membengkak. Pertama, karena ada kesalahan dari pihak pencatat meteran, kedua ada pipa yang bocor dan ketiga ada masalah pada meteran air milik PDAM Tirta Kahuripan. "Nanti akan kami cocok kan datanya dengan melihat meteran dan melihat apakah ada kebocoran atau tidak. Setelah kita cek semua, maka pelanggan bisa komplain ke kantor kami." Ujarnya.
~ Ilustrasi
( Boim / Fahri Ketua FWHBU )