-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Khutbah : Istilah-Istilah Yang Disandarkan Pada Bulan Ramadhan (Tarhib, Targhib Dan TarHib) oleh Cepi Nurjaman

2 Mei 2020 | Mei 02, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-02T04:33:00Z



Aspirasijabar.net – Istilah-istilah yang Disandarkan Pada Bulan Ramadhan (tarhib, targhib dan tarHib) Oleh : Cepi Nurzaman (02/05/2020).

Bismillahirrahmanirrahim

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى الْيَوْمِ الَّذِيْ نَلْقَاه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

أمّا بَعْدُ

Hadirin Rohimakumullah

Puji kita serahkan kepada sang pemberi rizki Allah Robbul izzati, puja kita serahkan kepada sang penguasa alam semesta Allah azza wa jalla, rasa syukur kita serahkan kepada sang pengatur umur Allah Robbun Ghofur.

Sholawat serta salam semoga dilimpahcurahkan kepada baginda penerima Al-Quran Muhammad SAW. Dan juga kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabiinnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita semua selaku umatnya yang senantiasa mengikuti jejak langkahnya. Aamiin.

Hadirin Rahimakumullah,

Dalam bulan Ramadhan ada istilah tarhib ( ترحيب )، targhib ( ترغيب ) dan tarhib ( ترهيب ) Ramadhan. Apa makna istilah-istilah yang sering disandarkan pada bulan Ramadhan tersebut? Baiklah kita bahas satu persatu.

Yang pertama Tarhib Ramadhan

Di ambil dari kosa kata bahasa arab yaitu rahhaba – yurahhibu – tarhiiban ( رحب -يرحب – ترحيبا ) yang artinya; melapangkan dan menyambut.

Tarhib Ramadhan maknanya adalah menyambut dengan rasa senang datangnya bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda :

اتاكم رمضان سيد الشهور فمرحبا به واهلا. جاء شهر الصيام بالبركات فاكرم به من زائر هو ات (الطبرنى)

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, tuan segala Bulan. Sampaikan ucapan selamat datang kepadanya, telah datang bulan Shaum membawa segala rupa keberkatan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.”

Tarhib Ramadhan dilakukan di awal Ramadhan, yaitu menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan rasa senang dan dengan penuh berbagai persiapan baik fisik maupun psikis.

Yang kedua Targhib Ramadhan

Di ambil dari kosa kata bahasa Arab yaitu: raghghaba – yuraghghibu – targhiiban ( رغب – يرغب – ترغيبا ) yang artinya; menyemangatkan, menjadikan suka, membuat ingin, dan memotivasi.

Targhib Ramadhan berarti menyemangati, memberi motivasi untuk beribadah di bulan Ramadham. Rasulullah bersabda :

ايها الناس قد اظلكم شهر عظيم شهر مبارك شهر فيه ليلة خير من الف شهر جعل الله صيمامه فريضة وقيام ليله تطوعا من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن ادى فريضة فيما سواه ومن ادى فيه فريصة كان كمن ادى سبعين فريضة فيما سواه وهو شهر الصبر والصبر ثوابه الجنة وشهر المواساة وشهر يزداد فيه رزق المؤمن من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه وعتق رقبته من النار وكان له مثل اجره من غير ان ينتقص من اجره شيء – صحيح ابن خزيمة – موافق للمطبوع- (3/191)

“Wahai manusia sesungguhnya kamu akan di naungi oleh bulan yang senantiasa agung lagi penuh keberkatan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah telah menjadikan Shaumnya suatu Fardu dan Qiyam (shalat) di malam harinya suatu tatawwu (ibadah sunat) barang siapa mendekatkan dirinya kepada Allah dengan suatu pekerjaan yang baik di dalamnya samalah dia dengan orang yang menunaikan satu fardu di dalam bulan Ramadhan, dan Barang siapa yang menunaikan di dalamnya suatu fardu samalah dia dengan orang yang mengerjakan 70 fardu di bulan yang lain. Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya Surga. Ramadhan itu bulan memberikan pertolongan dan bulan Allah menambahkan rizki orang-orang yang beriman. Barang siapa memberi makanan berbuka di dalam bulan Ramadhan, maka pengampunan bagi dosanya dan kebebasan dirinya dari neraka, orang yang memberikan makanan berbuka saum, baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakan Shaum itu tanpa sedikitpun berkurang.” (H.R. Ibnu Khuzaimah)

Isi Kandungan hadis ini adalah targhib atau motivasi dari Rasulullah untuk kita semua selaku ummatnya supaya kita bersemangat melaksanakan berbagai ibadah baik yang sunat apalagi yang wajib di bulan Ramadhan, sebab Rasulullah telah menjanjikan pahala yang banyak dan menjanjikan puncak dari pahala Allah adalah surga. Oleh karena itu kita jangan menyia-nyiakan bulan Ramadhan, sebab waktu yang berjalan di bulan Ramadhan sangat berharga sekali. Kita harus punya anggap bahwa Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir bagi kita sehingga akan menjadi targhib atau motivasi untuk meningkatkan amal.

Yang Ketiga TarHib Ramadhan

Di ambil dari kosa kata bahasa Arab yaitu; Rahhaba – Yurahhibu – Tarhiiban ( رهب – يرهب – ترهيبا) yang artinya ; memberi ancaman atau menakut-nakuti.

TarHib Ramadhan maknanya adalah memberikan ancaman bagi yang tidak melaksanakan Shaum Ramadhan tanpa alasan Syar’i. Rasulullah bersabda :

من افطر يوما من رمضان من غير عدر ولا رخصة لم يقضه وان صام الدهر كله. – السنن الكبرى للنسائي -(3 / 358)

” Barang siapa yang berbuka sehari dari Shaum Ramadhan dengan tanpa udzur dan Rukhshah maka ia tidak dapat membayarnya, sekalipun ia Shaum satu tahun penuh.” (Sunan Kubra An-Nasa’i )

Hadits ini adalah ancaman (ترهيب) dari Rasulullah bagi siapa saja yang berani berbuka Shaum di bulan Ramadhan tanpa di sertai alasan yang kuat secara sar’i
Imam Adz -Dzahabi berkata :

ان من ترك صوم رمضان بلا مرض، انه شر من الزانى، ومدمن الخمر، بل يشكون فى اسلامه، ويظنون به الزندقة، والانجلال. -فقه السنة- (1/364-367)

“Sesungguhnya Orang yang meninggalkan Shaum Ramadhan tanpa sakit, ia lebih buruk dari pezina dan peminum khomer, bahkan mereka ragu akan islamnya, dan mereka menduga keras pura – pura islam dan (muslim) yang inpoten.

Ini TarHib yang keras dari Iman adz-Dzahabi bagi siapa saja yang berani berbuka Shaum tanpa alasan seperti sakit, dianggap orang yang buruk bahkan lebih buruk dari pezinah dan peminum khomer dan di ragukan dalam keislamannya atau dianggap orang-orang yang pura-pura dalam islamnya bahkan imam Adz-Dzahabi menganggap Muslim yang inpoten apabila berani berbuka Shaum tanpa alasan Syar’i contoh nya seperti sakit.

Seperti telah di jelaskan dalam surat albaqarah ayat 184 dan 185 tentang orang – orang yang di benarkan secara Syar’i berbuka Shaum di bulan Ramadhan dengan konsekwensi harus membayar Qodho di hari-hari lain di luar Ramadhan atau pidyah, yaitu orang sakit, yang sedang bepergian (safar) atau bagi yang tidak kuat Shaum ( يطيقونه ) seperti para jompo atau orang yang lanjut Usia, orang yang sakit menahun para pekerja berat yang membutuh tenaga yang kuat ketika bekerjanya dan lain-lain.
Itu adalah alasan-alasan syar’i yang diperbolehkannya berbuka Shaum. Apalagi bagi perempuan yang datang bulan atau nifas, secara syar’i hukumnya menjadi Haram Shaum. Begitupun yang hamil atau yang sedang menyusui, diperbolehkan tidak shaum. Adapun di luar ketentuan itu, kalau ada yang berani berbuka saum, maka hukumnya dosa besar dan tidak bisa di bayar walaupun dengan Shaum satu tahun Penuh.

Hadirin Rahimakumullah,

Mungkin ini yang bisa saya sampaikan tentang makna tarhib, targhib dan tarHib Ramadhan, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya.

Allahu ya’khudu bi aidina ilaa maa fiihi khoerul islam wal muslimin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraakatuuhu. (Beni)

×
Berita Terbaru Update