Aspirasijabar.net - Purwakarta,Pemerintah Kecamatan Bojong Kabupaten Purwakarta Gelar Peringati Maulid Nabi Muhammad.Saw, Kamis, 05/12/2019 bertempat di Aula Kecamatan Bojong, Penceramah Ustad Agus Qustolani, S.Ag Ketua MUI Kecamatan Bojong.
Peringatan Maulid Nabi yang di gagas Camat Bojong Drs. Wawan Darmawan, M.SI dengan tema "Mari Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Membina Insan Yang Penuh Toleransi Dalam Kehidupan Beragama"
dihadiri Camat Bojong Drs. Wawan Darmawan, Kapolsek Bojong Res Purwakarta diwakili Aiptu Opan beserta anggota Polsek Bojong, bersama anggota Polsek Bojong, Danramil 0903 Darangdan-Bojong Kodim 0619 Purwakarta Kapten Armed H.Basri Tanjung bersam Serda Akri anggota Koramil 1903, Perangkat Kecamatan Bojong, Para Kepala Desa seKecamatan Bojong, sera ibu ibu Majlis Ta'alim seKecamatan Bojong.
Camat Bojong Drs Wawan Darmawan dalam sambutannya bahwa Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Saw suatu tonggak mengenang perjuangan Nabi dalam menegakan islam di Alam Raya ini.
Peringatan Nabi Muhammad.Saw sebagai Rahmatan Lil Alamiin, mudag mudahan kita orang islam bisa meneladani semua yang di laksanakan oleh Kangjeng Rasulullah. Saw "Imbuhnya"
Danramil 1903 Kapten Armed H.Basri Tanjung dalam sambutannya mohon kepada para mustami tolabul ilm'i, kemudian kepada warga Kecamatan Bojong harus hati hati dalam menggunakan Hp, gunakan ke arah mampaat jangan digunakan yang sekira melanggar ITE.
Sekarang sudah mulai musim penghujan, waspadai dari angin kencang, pohon tumbang, longsor, banjir dan bencana alam lainnya, bila terjadi seperti segera cari tempat yang aman.
Lanjut Kapten H.Basri baru baru ini telah terjadi di Desa Pasangrahan, penolakan berdiri nya Yayasan Darul Ma'arij pimpinan Ustad Rojak dan Umi Riyani di Desa Pasangrahan oleh warga setempat.
Kami dari muspika awalnya akan melakukan mediasi, eeh ternyata di luar sana rame rame menyuarakan kata kata yang tidak jelas, padahal mereka itu punya niat yang mulia untuk belajar mengajar Tahfizh Al-Qur'an, kami ambil sikap karena mereka membatalkan niat baik nya di Desa Pasangrahan akibat di tolak oleh warga yang prasangka nya yang bukan bukan, kami ambil sikap bshwa pendi Yayasan tersebut di ambil oleh anggota saya ke daerah Bandung Barat untuk mengembang ilmunya disana, karena mereka itu meburut kami aliran paham radikal dan bukan aliran sesat. "Pungkasnya"
(Bah Endang)
