Oleh: Agus Sanusi
"Bagi pasangan Rindu, JAMU atau Jalan Mulus adalah komitmen untuk membangun jalan mulus 100%, tak hanya di kawasan perkotaan, juga hingga desa-desa, pedalaman dan daerah perbatasan provinsi Jawa Barat dan Provinsi lainnya". Demikian janji Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum ketika itu.
Faktanya sampai hari ini jangankan desa-desa dan pedalaman, jalur provinsi saja masih banyak yang rusak dan berlubang. Apalagi memasuki musim hujan akan membentuk kubangan dan menjadi semakin berbahaya bagi pengendara.
Itu baru jalur provinsi belum klo sesuai janjinya yaitu hingga desa-desa, pedalaman dan daerah perbatasan provinsi Jawa Barat dan Provinsi lainnya. Tentu janjinya itu masih jauh antara panggang dengan api.
Tapi jika dipertanyakan tiba-tiba muncul keluhan seperti Jawa Barat itu luas, anggaran tidak memadai atau itu kan tugas pemerintah daerah setempat. Jika bicara realitas ungkapan itu benar namun jika bicara janji artinya Ridwan Kamil belum bisa memenuhi janjinya. Sebab janjinya komitmen 100% jalan mulus sampai pedalaman.
Okelah itu beda kewenangan, namun persoalan kewenangan siapa pemprov tinggal berkoordinasi untuk merealisasikan janjinya. Kecuali memang Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat tidak mampu atau gagal melakukan koordinasi seperti itu.
Nikita Khrushchev pernah berkata "Politisi itu semuanya sama. Mereka berjanji membangun jembatan meskipun sebenarnya tidak ada sungai di sana". Dalam kasus Ridwan Kamil, ia berjanji membangun jalan mulus 100% meskipun ia tahu sebenarnya Jawa Barat luas dan anggaran terbatas serta berkoordinasi itu sulit.
Lalu untuk apa berjanji? Supaya terpilih !