-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Di Pulau Morotai Diresmikan Menteri Perikanan Dan Kelautan RI Susi Putjiastuti

10 Okt 2019 | Oktober 10, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-10-12T16:36:33Z

Aspirasijabar.net, Morotai -
Menteri Perikanan dan Kelautan RI Susi Putjiastuti meresmikan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Desa Daeo Majiko Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai,  Jakarta, Kamis (10/10/19).

Berkaitan dengan itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pulau Morotai menyelenggarakan Peresmian secara simbolik dengan melakukan video confrens peresmian SKPT dan di hadiri oleh Direktur SKPT Morotai Muhammad Yusuf, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pulau Morotai, Danlanal Morotai, Kapolres Pulau Morotai, Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Ternate (SKIPM) Abdul Kadir, S.Pi. serta para Kelompok Nelayan se-Kabupaten Pulau Morotai bertempat di SKPD Desa Daeo Majiko.

Dalam video confrens tersebut, Direktur SKPT menyampaikan bahwa Status lahan kawasan SKPT Morotai di Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan seluas 61.878m2 dengan nilai perolehan sebesar Rp2.165.730.000,00 telah dihibahkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pulau Morotai kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Perjanjian Hibah Nomor: 590/70/PM/2017 dan B.1110/SJ/PL.930/X/2017, tanggal 12 Oktober 2017 dan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah (BA Hibah) Nomor: 523/61/PM/2017 dan B.1111/SJ/PL.930/X/2017, tanggal 12 Oktober 2017.

Lahan kawasan telah dilengkapi dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 7 tanggal 17 Desember 2018 yang diterbitkan oleh Perwakilan Kantor Pertanahan Kabupaten Pulau Morotai, serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor: 502/234/DPMPTSP-IMB/XII/2018 tanggal 12 Desember 2018 dari Pemda Kabupaten Pulau Morotai, Akses jalan penghubung dua jalur ke kawasan pelabuhan dan jalan lingkar morotai telah tersedia.

Pengoperasian ICS 200 Ton, Pabrik Es 10 Ton dan Cold Storage 50 Ton oleh PT Harta Samudra untuk usaha ekspor Loin Ikan Tuna telah memberikan dampak kepada peningkatan kesejahteraan dan devisa nasional. Ekspor Loin Tuna = 74 Ton / US$626.153,96 (Tahun 2018) dan 251 Ton / US$2.259.000,00 (Tahun 2019). Produksi Tetelan Tuna dan Baby Tuna = 10 Ton/bulan senilai Rp190.000.000,00/bulan Pabrik Es = 2,7 Ton/bulan senilai Rp69.000.000,00/bulan

Bantuan kapal ≤3 GT sebanyak 90 unit dan kapal 5 GT sebanyak 12 unit telah beroperasi oleh 4 koperasi yaitu: Tuna Pasifik, Taruna Selatan, Jiko Rahmat, dan Bubumoro. Pemanfaatan Kapal Penangkapan Ikan (3GT dan 5GT) beserta sarana dan prasarananya (alat tangkap, mesin dan cool box) telah memberikan dampak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan capaian sebagai berikut:

a. Koperasi Nelayan Tuna Pasifik
Produksi 10 s.d. 30 Ton/bulan dengan pendapatan bersih mencapai Rp60 Juta s.d. Rp180 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan yang hanya menghasilkan  3 s.d. 10 Ton/bulan dengan pendapatan bersih sebesar Rp3 Juta s.d. Rp10 Juta/bulan;

b. Koperasi Nelayan Taruna Selatan
Produksi 1 s.d. 32 Ton/bulan dengan pendapatan mencapai Rp10 Juta s.d. Rp20 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan yang hanya menghasilkan 3 s.d 4 Ton/bulan dengan pendapatan Rp5 Juta s.d. Rp10 Juta/bulan

c. Koperasi Nelayan Jiko Rahmat
Produksi 400 kg s.d. 4 Ton/bulan dengan pendapatan mencapai Rp8 Juta s.d. Rp80 Juta/bulan. Capaian tersebut meningkat tajam dari sebelum mendapatkan bantuan, yaitu dengan produksi hanya mencapai 1 s.d. 2 Ton/bulan dan pendapatan sebesar Rp20 Juta s.d. Rp40 Juta/bulan


Pemanfaatan Ice Flake Machine kapasitas 1,5 Ton (1 unit) oleh Koperasi Nelayan Bubumoro, Desa Bere-Bere Kecamatan Morotai Utara untuk memasok kebutuhan es bagi nelayan anggota koperasi, telah memberikan pendapatan tambahan bagi koperasi sebesar Rp700.000,00/bulan

Pemanfaatan Ice Flake Machine kapasitas 5 Ton oleh koperasi nelayan penerima telah memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan rincian:

a. Koperasi Nelayan Bangkit Wayabula
Efektif mengoperasikan IFM 5 Ton pada Bulan Mei 2019 (produksi 55 kg) dan September 2019 (produksi 608 kg) dengan pendapatan bruto Rp55.000-608.000,00 per bulan

b. Koperasi Nelayan Tuna Pasifik
Produksi rata-rata 30-50 Ton/bulan dan pendapatan bruto Rp90 Juta s.d Rp150 Juta/bulan atau terdapat peningkatan pendapatan sebesar 1.000 s.d 1.666,7% dari rata-rata pendapatan sebelum memperoleh bantuan IFM 5 Ton yaitu Rp9 Juta/bulan

Pemanfaatan sebagian besar Chest Freezer 370 Liter oleh koperasi nelayan penerima telah memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan rincian:

a. Pemanfaatan chest freezer untuk pembuatan Es balok/es bagi kebutuhan perbekalan nelayan dengan produksi rata-rata 240-700 bungkus/ bulan (nilai jual rata-rata Rp1.000 – 2.000/bungkus), telah menambah pendapatan bruto bagi koperasi sebesar Rp240.000 s.d 1.400.000,00 per bulan.

b. Penggunaan chest freezer untuk penyimpanan ikan hasil tangkapan nelayan dalam rangka penjualan kepada suplier/pedagang/masyarakat telah memberikan pendapatan bruto antara Rp345.000 s.d Rp1.500.000,00 per bulan.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pulau Morotai mengatakan bahwa selaku Pemerintah Daerah kami berharap dengan adanya peresmian SKPT pada hari ini, KKP dalam hal ini sebagai pemegang kebijakan program SKPT tidak berhenti sampai di sini saja.

Karena saat ini, kami masih mempunyai banyak kekurangan fasilitas kebutuhan nelayan seperti yang kita lihat saat ini yang beroperasi kostore yang 200 ton dan 50 sedangkan jika kita lihat pada musim ikan kita masih kekurangan pada sarana pengolahan ikan.

Semoga dengan peresmian ini, kedepan perhatian Pemerintah Pusat dalam hal ini KKP lebih di khususkan pada Pulau Morotai dan kami Pemerintah Daerah sangat mendukung dan bersinergi dengan KKP untuk memajukan Perikanan di Kabupaten Pulau Morotai.

(oje)
×
Berita Terbaru Update