Karo Penmas Divhumas Polri ini menyatakan, Papua dan Papua Barat hingga saat ini masih dalam keadaan kondusif.
"Informasi mengenai 8 warga sipil itu tidak benar, belum terklarifikasi dan terkonfirmasi, saat ini yang sudah terupdate 2 warga sipil meninggal dunia, 2 anggota TNI gugur, 3 anggota Polri terluka dan 2 anggota TNI terluka," tegas Brigjen Pol Dedi di Istana Negara pada Senin (02/09/2019).
"Adanya WNA yang dideportasi oleh pihak imigrasi dari Sorong, kata Karo Penmas" iya benar, dapat ditanyakan langsung kepada Dirjen Imigrasi karena wewenang mereka," kata Jendral Bintang satu ini.
"Polri terus melakukan profiling pada akun media yang ada di luar negri, belum dilakukan penangkapan, karena lokus dan tempusnya berada di luar negri", ucap Brigjen Pol Dedi.
"Namun yang berada di Indonesia sudah terpantau 3 kreator dan 34 buzzer," jelasnya.
"Polri bekerjasama dengan Kominfo, Badan Siber dan Sandi Negara sampai dengan hari ini terdapat 50 konten HOAX dan melakukan pemblokiran dan takedown terhadap akun tersebut," lugasnya.
"Penyebaran konten HOAX pada awalnya mencapai 32.000 di Facebook namun saat ini 52.000 lebih banyak menggunakan media sosial Twitter," tambahnya.
"Kehadiran TNI-Polri yang berada di Papua atau Papua barat untuk menciptakan situasi tetap dalam kondisi aman dan damai, bekerjasama dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu yang menyesatkan dan provokatif," tutup Karo Penmas Divhumas Polri.
Sumber : kabarpolri.com