Empat pengusaha kuliner Subang beralih dari LPG subsidi 3 kg ke Bright Gas 5,5 kg setelah Pertamina dan Hiswana Subang melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pengusaha mikro dan nonmikro untuk menggunakan LPG nonsubsidi Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg.
Sales Area Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III Teuku Desky Arifin mengatakan selama bulan Agustus hingga awal September, para pengusaha kuliner Subang telah berbagi pengalaman menggunakan LPG nonsubsidi.
Baca Juga : http://www.aspirasijabar.net/2019/09/kpai-bebaskan-anak-dari-eksploitasi-dan.html
"Mereka antusias, bahkan dari empat pengusaha kuliner ini, sekitar 100 tabung LPG subsidi telah ditukar menjadi tabung Bright Gas 5,5 dan 12kg," kata Desky.
Salah satu dari empat pengusaha yang beralih ke Bright Gas 5,5, kg adalah Hj Oyot Titin Januasih, pemilik Rempeyek Nolly yang sempat menjadi langganan istana presiden.
"Bright Gas mudah didapat dan diantar," kata Hj Oyot.
Hj Oyot awalnya menggunakan LPG subsidi 3 kg. Biasanya dalam sebulan, ia membutuhkan 30 tabung melon. Kini, ia menukar tabung-tabungnya menjadi Bright Gas 5,5 kg.
"Malu, kan LPG 3 kg untuk masyarakat miskin, saya kan pengusaha," tutur Hj.Oyot sembari tersipu.
Tiga pengusaha kuliner lain yang mengikuti jejak Rempeyek Nolly adalah Rumah Makan Mang Yeye, Rumah Makan Warung Nangka serta Warung Timbel Kesohor. Pemilik RM Warung Nangka H. Dian mengaku bangga menggunakan LPG nonsubsidi.
"Saya beralih dari ke Bright Gas agar usaha berkah, karena LPG 3 kg untuk masyarakat miskin. Selain itu stok selalu tersedia dan diantar," kata H. Dian.
RM Warung Nangka semula menggunakan 60 tabung LPG 3 kg per bulan. Setelah beralih, mereka menggunakan rata-rata 15 tabung Bright Gas 12 kg per bulan.(DN/Red)