-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Viral Makan Mangga Dengan Kulitnya Diundang Ke Istana, Ja'far Penemu Obat Kulit Dicuekin

26 Agu 2019 | Agustus 26, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-08-26T16:52:55Z


ASPIRASIJABAR.NET, MEDAN-
Seorang gadis asal Batam, Yusi Fadila, mendapat undangan ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semua gara-gara video makan mangganya di Instagramnya viral.

Pada 4 Juni 2018, Yusi secara mengejutkan mendapat undangan dari  Istana Presiden bersama selebgram, artis, influencer, dan Youtubers dari seluruh Indonesia.


Berbeda dengan Muhammad Ja’far Hasibuan, Seorang ilmuwan penemu obat kulit luar dan dalam yang bisa digunakan untuk manusia dan hewan tak kunjung di panggil oleh presiden Jokowi ke Istana Negara.

Dirinya banyak diberitakan di berbagai media online , Sang penemu tersebut adalah Muhammad Ja’far Hasibuan (27). Putra asal Sumatera Utara (Sumut) ini memenangkan kompetisi di China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) dan WIIPA Special Award World Invention Intelectual Property Association Sebagai juara dari penemuannya yang diikuti oleh berbagai ilmuwan dari berbagai Negara , Muhammad Ja’far diketahui mengalahkan 193 Negara sebagai peserta yang mengikuti kompetisi .

Indonesia pantas berbangga dengan lahirnya ilmuwan muda yang berhasil mengguncangkan dunia lewat penemuannya yang spektakuler ini , namun sangat disayangkan , harapan nya untuk diundang ke Istana Negara tak kunjung membuahkan hasil.

“Seharusnya Pemerintah  Pusat Presiden RI atau Pemerintah Provinsi bisa memberikan bantuan maupun hadiah Juara atau bonus pak, itu sudah membantu bila memang tidak bisa mengundang saya ke Istana Negara sebagai bentuk dukungan” ungkap ja’far saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp, Sabtu (24/8/2019).


Muhammad Ja’far berhasil menyumbangkan medali emas dan WIIPA Special Award bagi Indonesia 

Penghargaan no.1 dunia bisa diraih oleh Ja’far, Sontak saja lewat penemuannya ini, ia pun viral di berbagai media cetak, online bahkan Youtube. Atas torehannya ini ia menjadi orang pertama di Asia yang dapat penghargaan dunia pada Pameran Teknologi Internasional China, Shanghai dan selanjutnya disebut CSITF),  disetujui oleh dewan Negara yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai.

Kegiatan ini didukung juga oleh lembaga PBB seperti UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, adalah profesional tingkat nasional khusus untuk perdagangan teknologi internasional.


Kegiatan CSITF tersebut merupakan bagian dari kegiatan ke-7 China Shanghai International Technology Fair yang didukung oleh United National Industrial Development Organization, United Nations Development Program dan Work Invention Intellectual Property Associations (WIIPA). 

Selama di China ia diseleksi cukup ketat dari WIIPA dan kompetisi yang diikutinya dengan tema “Biofar Shirmp Skin Care”. Inovasi ini merupakan penemuan di bidang kesehatan yang teruji mengubah dari bahan alami menjadi obat kulit luar dan dalam pada manusia dan hewan.

Dalam kegiatan tersebut, Ja’far menjadi satu-satunya orang Asia di level dunia mendapat medali emas pertama dari CSITF dan WIIPA. Ia berangkat ke China dari tanggal 16-29 April 2019. Di sana ia disambut oleh KJRI Shanghai dan panitia Lomba. Untuk diketahui bahwasanya filosofi CSITF dengan basis inovasi “Biofar Shrimp Skin Care” ini adalah teknologi sangat baik atau kehidupan lebih baik dan dirinya teruji membuat racikan obat penyembuh kena paku, seng dan lain-lain. 


Ja’far menjelaskan bahan produk inovatif yang digunakan ini berasal dari bahan udang yang halus dan kecil, segar, hidup dan berkembang biak di bawah bakau, sangkin kecilnya mata tidak bisa melihat tanpa alat pembesar. 

Selanjutnya udang diproses dalam bentuk bubuk dan salep cair, tes pada manusia telah dilakukakan pada salah satu warga yang terkena benda tajam (paku dan seng) karena setelah memberikan udang halus ramuan kental di sekitar luka, hasilnya positif  sekitar dua jam kemudian rasa sakit dan nyeri berkurang secara signifikan. 

Pemanfaatan udang juga diuji terhadap pasien dengan rasa gatal di kulit baik di bagian dalam jaringan kulit (epidermis) dan jaringan luar kulit.

Ja’far menyayangkan minimnya bantuan pemerintah untuk mendukung pelaku pengharum nama bangsa.

“Iya, saya sangat berharap sekali adanya perhatian khusus pemerintah indonesia kepada peraih-peraih juara yang mengharumkan nama bangsa  seperti atlet dan lain sebagainya yang mengharumkan nama bangsa ,”Ungkap Ja’far.(Red)
×
Berita Terbaru Update