ASPIRASIJABAR.NET || PURWAKARTA, Menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah, pondok pesantren menggelar tabligh akbar bertempat di aula Tajug Gede Cilodong Jumat, 30/08/2019 kemarin.
Dalam kesempatan tersebut Hadir pimpinan pondok pesantren Al-Muhajirin Dr. Kh. Abun Bunyamin, MA Ketua Yayasan Al-Muhajirin Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, Camat Kecamatan Bungursari dan Kasubag TU Kemenag Purwakarta H. Casmita.
Peserta yang hadir dalam tabligh akbar tersebut adalah para santri dari 4 kampus, orang tua santri, para guru dan tamu undangan. Dengan membludaknya jama’ah ternyata aula besar tersebut belum bisa menampung semua jama’ah yang hadir, ada sebagian jama’ah yang diteras dan luar aula.
Salah seorang dosen STAI yang sekaligus menjadi juri mobil hias Eti Jumiati, MM bersama pelukis profesional Eriyawan ketika berada di pintu utama masuk Tajug Gede untuk menilai mobil hias terheran-heran dengan banyaknya jama’ah dan padatnya mobil pengangkut jama’ah.
Eti sempat bertanya kepada pewarta “ini hanya santri dan ortu santri aja kan yang datang ke Tajug Gede?” Ungkapnya keheranan
Dalam sambutannya pimpinan Pondok Pesantren Dr. Kh. Abun Bunyamin, MA menyampaikan bahwa momentum penggantian tahun ini harus ada peningkatan dalam berbagai hal.
“Di tahun baru Islam ini Kita harus meningkat ilmu dan amalnya”katanya
Kyai Abun melanjutkan “Makna hijrah saat ini bisa diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal yang buruk ke arah yang lebih baik.
"Peristiwa hijrah harus juga diartikan sebagai pembelajaran nilai nilai kebaikan untuk diri sendiri, seperti sudah saatnya meninggalkan sesuatu yang buruk yang bisa merugikan diri sendiri dan beralih ke sesuatu yang lebih baik”pungkasnya.