Aspirasijabar.net - Perbedaan pilihan dalam pilpres 2019 membuat masyarakat di kalangan akar rumput belum semuanya kembali bersatu seperti semula. Padahal dikalangan elit perbedaan tersebut sudah mencair pasca pertemuan Jokowi dan Prabowo.
Salah satu penyebab masih tajamnya perbedaan itu adalah maraknya hoax yang beredar dan dipercaya masyarakat.Terkait itu, Indonesia Young Intelectual Institute (Indyte) menggelar dialog kebangsaan dan mendeklarasikan anti hoax bertajuk “Menjaga Nilai-Nilai Kebangsaan dan Menangkal Hoax Pasca Sengketa Pilpres 2019” yang digelar di Cafe Prabu, Cibiru, Kota Bandung, Minggu (28/7/19).
Mengawali dialog, Kiai Sepuh Jawa Barat DR. K.H Abun Bunyamin, MA sebagai nara sumber mengatakan, bahwa hoax sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan ketika Nabi Adam AS masih berada di surga. Jadi, hoax sering menimbulkan permusuhan di masyarakat.
Sebagian Peserta Deklarasi Foto bersama
Dengan Para Deklarator
“Siti Aisyah sebagai istri Nabi Muhammad SAW pernah menjadi korban hoax kaum munafiq, kala itu, ada musuh nabi yang menyebarkan bahwa istri Nabi, Siti Aisyah telah berselingkuh. Sehingga nabi merasa terpukul atas kejadian tersebut, Jadi jelas hoax dilarang oleh ajaran agama, karena akan berdampak buruk terhadap nilai-nilai sosial,”dimatakan
Prof. Mochammad Najib akademisi UIN SGD Bandung menuturkan, masih banyak yang perlu disegarkan dari sistem demokrasi di Indonesia. Ia menilai, secara substansi demokrasi yang dianut Indonesia belum menyentuh kepentingan rakyat.
“Indonesia harus maju dengan sistem yang ada seperti demokrasi, tetapi kedaulatan rakyat harus benar-benar ditampilkan. Jangan sampai, kelompok tertentu seperti partai Politik yang berkuasa dan membatasi gerak-gerik rakyatnya,”paparnya.
Dialog kali ini pun ditutup dengan deklarasi pemuda Jawa Barat yang dipimpin oleh Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, Prof. Mochammad Najib, serta Komisioner KPU Jawa Barat, Titik Nurhayati.
Dr. Kh. Abun Bunyamin, MA Menerima Sertifikat Pembicara
Para peserta dengan suara lantang mendeklarasikan anti hoax di Jawa Barat.
“Kami pemuda Jawa Barat, akan menjaga nilai-nilai demokrasi sebagai bukti cinta terhadap tanah air.
Kami pemuda Jawa Barat akan menciptakan suasana aman, damai dan tidak mudah terpropokasi sebagai bentuk melawan hoax.
Kami pemuda Jawa Barat akan mendukung pemerintah dan non pemerintah dalam upaya menegakkan sistem demokrasi”
Acara di akhiri dengan ramah tamah antar peserta dan para pembicara. (Red/Rudy).